Belajar Mudah Bahasa Yunani 3
E.
KATA BENDA
Yang
dimaksud dengan kata benda adalah semua penamaan benda yang hidup, mati,
bergerak maupun tidak bergerak, yang konkrit dan yang abstrak. Contoh: manusia,
meja, gunung, roh, malaikat. Ciri-ciri kata benda dalam bahasa Yunani adalah:
1.
kata benda memiliki gender (jenis
kelamin) yaitu: maskulin, feminin, dan netral
- Kata benda memiliki: artikel sesuai dengan
gendernya. Artikel berubah sesuai dengan kasus
- Kata benda memiliki: kasus (cases) yaitu:
nominatif, genetif, ablatif, akusatif, datif, instrumental, lokatif dan
Vokatif.
Pengertian:
1.
Nominatif adalah kasus
penunjukkan.sebuah kata benda dalam kasus ini menandakan subyek kata kerja.
Kasus Nominatif adalah kasus penamaan.
Penggunaan utamanya untuk menunjukkan subyek kalimat atau klausa. o` a;nqrwpoV ginwskei adalah kalimat
bahasa Yunani, dan nominatif bertindak sebagai subyeknya. Ada sejumlah
penggunaan yang lain namun itu akan dipelajari kemudian.
2.
Vokatif adalah kasus objek langsung
Kasus Vokatif ialah kasus
sebutan/sapaan, ἀdelfe, blepw oἰkon . “Saudara, saya melihat sebuah rumah”
kasus ini jamaknya memiliki bentuk yang sama dengan nominatif. Bentuk
tunggalnya memiliki infleksi yang beragam, ada yang sama dengan nominatif dan
ada yang memiliki bentuk yang berbeda, fungsinya berbeda dengan nominatif. Ini
menamai kepada siapa perkataan itu diarahkan
Contoh : Saoul ἀdelfe, (brother Saul!)
Kasus kata benda ἀdelfe adalah kata benda engan kasus vokatif
3.
Genetif adalah
kasus penggambaran dan penjelasan tentang kepemilikan
Genetif adalah kasus
penjelasan. Ia digunakan untuk memberi ciri khusus terhadap kata yang
dijelaskannya. adalah frasa, yang di dalamnya bentuk genitif anqrwpou
menjelaskan oἰkoV , yaitu menerangkan milik siapa rumah itu; “rumah orang itu”, atau “rumah milik orang itu”.
Ada sejumlah nuansa arti dari kasus ini, namun hal itu akan diselidiki juga
pada bagian lain. Contoh :
έν logw ἀλητειας
(dalam perkataan kebenaran)
4.
Abilatif adalah kasus pemisahan.
Bentuknya persis sama dengan kasus genetif, namun fungsinya berbeda. Kata benda
dalam kasus abilatif diterjemahkan “from”... sedangkan dalam kasus genetif
diterjemahkan “of....”. Kata benda dalam kasus abilatif sering diikuti oleh
kata depan (misalnya: ἀpo, έκ ) untuk
menunjukkan gagasan pemisahan tempat.
Ia menggunakan bentuk yang sama dengan
genitif, namun fungsinya berbeda. o` ἀnqrwpoV
pempei ton doulon aὐtou tou oἰkou . “orang
itu mengutus hambanya dari rumah itu.” tou
oikou adalah ablatif. Karena menjelaskan pemisahan.
Nantinya ada preposisi yang digunakan untuk membantu kata benda dalam
menunjukkan fungsi kasus itu nyata terlihat adanya.
5.
Datif adalah kasus kepentingan.
Objek tidak langsung kata kerja dijelaskan dalam kasus datif.
Datif adalah fungsi kepentingan
dan juga digunakan untuk menyatakan obyek penyerta (obyek tidak langsung) dari
suatu kata kerja. ὁ ἀpostoloV legei logouV
toiV ἀnqrwpoiV . “Rasul itu mengucapkan kata-kata kepada
orang-orang itu”. toiV ἀnqrwpoiV adalah obyek penyerta kata legei)
Contoh : legei aὐtoiV ; he said to him. kata depan ‘to’ (kepada) tidak
dijelaskan dalam bahasa Yunani.
6.
Lokatif adalah kasus lokasi atau
posisi
Lokatif adalah kasus tentang lokasi atau
posisi. Bentuknya sama dengan datif, o` ἀnqrwpoi
didaskousin tῳ
oἰkῳ , berarti “orang itu
mengajar di dalam rumah itu”.
7.
Instrumental adalah kasus alat
atau sarana. Contoh: Efesus 2:5
cariti έστε sesosmenoi (by grace you are the man who are saved)
Kasus Instrumental yang
juga menggunakan bentuk infleksi ketiga, kasus yang menjelaskan sarana atau
alat, ὁ ἀnqrwpoV didaskei logoiV . “Orang itu mengajar
dengan menggunakan kata-kata.” Kasus itu menjelaskan sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pengajaran itu.
8.
Akusatif adalah kasus pembataasan atau
penghentian. Kata benda dalam kasus ini mengidentifikasikan akhir dari suatu
kegiatan yang dimaksud oleh kata kerja, atau sering disebut objek langsung.
Ia menandai batas atau
akhir dari suatu tindakan. Penggunaan utamanya ialah untuk menyatakan obyek
langsung, penderita suatu kata kerja, ὁ ἀnqropoV legei logouV . “Orang
itu mengucapkan kata-kata” yang dikatakannya terbatas tidak lain daripada
“kata-kata”.
Amatilah
perbedaan di antara kasus akusatif (obyek langsung) dengan kasus datif (obyek
tak langsung) dengan baik-baik. Kalau kita berkata, “Ia memberikan bunga itu
pada pacarnya” maka bunga (yang diberikan) akan berbentuk akusatif karena
berfunsi sebagai obyek langsung, sedangkan pacar akan berbentuk datif karena
berfungsi sebagai obyek tak langsung. Dengan kata lain, pacar itu
menerima/menderita tindakan tetapi secara tidak langsung karena bukan pacar
yang dijatuhkan.
A.
Kata Benda Deklensi (Kelompok Kata
)II
Kata benda deklensi II sering disebut deklensi ’ o
‘ karena akhirannya didominasi oleh
bunyi “O”. Pada umumnya yang didominasi
vokal “o” umumnya bergender maskulin dan neteral tidak banyak bergender
feminin. Misalnya : ὁ logoV adalah
maskulin, to dwron adalah
netral, sedangkan ἡ ὁdoV adalah feminin.
1.
Akhiran yang digunakan dalam
infeksi kata benda deklensi kedua adalah:
|
Netral
|
|||
Kasus
|
Tunggal
|
Jamak
|
Tunggal
|
Jamak
|
Nominatif
|
oV
|
oi
|
on
|
a
|
Genetif
|
ou
|
wn
|
ou
|
wn
|
Datif
|
ῳ
|
oiV
|
ῳ
|
oiV
|
Akusatif
|
on
|
ouV
|
on
|
a
|
2.
Kata benda maskulin deklensi II
dan aksentuasinya (maskulin dan neuter)
Tunggal
|
||||
|
Netral
|
|||
Kasus
|
Kata sandang
|
Kata benda
|
Kata sandang
|
Kata benda
|
Nominatif
|
ὁ
|
karpoV
|
to
|
teknon
|
Genetif/A
|
tou
|
karpou
|
tou
|
teknou
|
Datif/L/I
|
tῳ
|
karpῳ
|
tῳ
|
teknῳ
|
Akusatif
|
ton
|
karpon
|
to
|
teknon
|
Vokatif
|
|
karpe
|
|
|
Jamak
|
||||
Nominatif
|
oἱ
|
karpoi
|
ta
|
tekna
|
Genetif/A
|
twn
|
karpwn
|
twn
|
teknwn
|
Datif/L/I
|
toiV
|
karpoiV
|
toiV
|
teknoiV
|
Akusatif
|
touV
|
karpouV
|
ta
|
tekna
|
Catatan:
a.
Deklensi kata benda bergender
netral deklensi II kurng lebih mirip dengan deklensi kata benda bergender
maskulin.
Perbedaan hanya terletak pada bentuk nominatif dan akusatif.
b.
Bentuk kata sandang kata benda
netral ditandai oleh tanda tekanan turun (grave), dan vokal α pada kata sandang
dan akhiran kata bendanya selalu pendek
3.
Kata benda feminin deklensi II dan
aksentuasinya.
Kata benda feminin deklensi II
relatif jarang dalam PB. Kata yang sering muncul seperti; ἡ ἐrhmoV dan ἡ ὁdoV .
Tunggal
|
||
Kasus
|
Kata
sandang dan kata benda feminin berdeklensi II
|
|
A
|
B
|
|
Nominatif
|
ἡ ἐremoV
|
ἡ ὁdoV
|
Genetif/A
|
thV ἐremou
|
thV ὁdou
|
Datif/L/I
|
th ἐremw
|
th ὁdw
|
Akusatif
|
thn ἐremon
|
thn ὁdon
|
Jamak
|
||
Nominatif
|
aἱ ἐremoi
|
aἱ ὁdoi
|
Genetif/A
|
twn ἐremwn
|
twn ὁdwn
|
Datif/L/I
|
taiV ἐremoiV
|
taiV ὁdoiV
|
Akusatif
|
taV ἐremouV
|
taV ὁdouV
|
Latihan 3
A.
Buatlah deklensi dari kata-kata
berikut ini:
ὁ karpoV, ὁ aggeloV, ὁ liqoV, to biblion, to iέron, ή parJenoV
B.
Terjemahkanlah kalimat-kalimat
berikut ini ke dalam bahasa Indonesia!
1.
ὁ άntqwpoV ginwskei ton nomon
2.
ἐceiV ton karpon
3.
oἱ ἀdelfoi ἀkouousi touV logouV tou ἀggelou
4.
blepomen touV
oἰkouV twn ὀclwn
5.
pempete dwra
tῳ ίerῳ
6.
ὁ douloV ferei dorwn
7.
lambanw dwra
karpou kai arton
8.
blepw ton
gamon tῳ oikῳ
9.
grafomen
logouV toiV adelfoiV
10.
oί uίoi twn ἀnqrwpwn ἀgousi touV doulouV
C.
Terjemahkan kalimat-kalimat
berikut ini ke dalam bahasa Yunani.
1.
Hamba itu sedang membawa hadiah
kepada orang-orang itu.
2.
Ia mengetahui hukum
3.
Engkau sedang memandang orang
banyak itu di dalam rumah
4.
Anak laki-laki itu mempunyai roti
dan buah
5.
Kamu sekalian sedang menulis
firman Tuhan kepada rasul
6.
Orang-orang kusta disembuhkan oleh
Tuhan
7.
Majelis besar itu disembuhkan oleh
Yesus
8.
Kita memuliakan Injil Kristus itu
9.
Orang-orang Farisi menghakimi
orang berdosa
Kosa Kata
άntrwfoV
|
Manusia/orang
|
άrtoV
|
Roti
|
άpostoloV
|
Rasul
|
uίoV
|
Putra
|
oίkoV
|
Rumah
|
iέron
|
Bait
Allah
|
gamoV
|
Pernikahan
|
dwron
|
Pemberian/hadiah
|
άcloV
|
Orang banyak
|
logoV
|
Firman,
perkataan
|
qanatoV
|
Kematian
|
farisaioV
|
Orang
Farisi
|
kolpoV
|
Pengakuan
|
όfJalmoV
|
Mata
|
IoudaioV
|
Orang
Yahudi
|
sunedrion
|
Majelis
|
diakonoV
|
Pelayan
|
potamoV
|
Sungai
|
mhemeion
|
Kubur
|
filoV
|
Teman
|
leproV
|
Orang
kusta
|
diaboloV
|
Setan/iblis
|
paralutikoV
|
Orang
lumpuh
|
άrgurion
|
Perak
|
ίmation
|
Jubah/pakaian
|
eύggelion
|
Kabar
baik
|
nomoV
|
Hukum
|
qronoV
|
Tahta
|
liJoV
|
Batu
|
nosoV (f)
|
Penyakit
|
II.
Kata Benda Deklensi (Kelompok
Kata) I
1.
Pengertian
a.
Pada umumnya, kata benda deklensi
pertama memiliki jenis kelamin feminin.
b.
Dalam setiap kosa kata, untuk
setiap kata benda selalu disertakan ή. ή
merupakan kata sandang dari kata bend bergender feminin; dalam bahasa
inggris diterjemahkan “the”; dalam bahsa Indonesia: “si”, “sang”, “itu”.
Sebuah
kata yunani dikatakan telah dideklensikan jika telah dibuat dalam semua bentuk
yang merepresentasikan fungsinya yang berbeda-beda baik dalam bentuk tunggal
maupun jamak. Khusus untuk feminin tunggal memiliki 3 variasi. Vocal akhir yang
menandai deklensi pertama adalah α dan η pada nominatif tunggalnya. Deklensi
pertama juga memiliki jenis maskulin di mana jenis ini memiliki 2 variasi
dengan akhiran ας dan ης pada nominatif tunggalnya.
Semua kata
benda Yunani dideklensikan dalam 3 pola deklensi:
Deklensi
I, Deklensi II dan Deklensi III. Mengapa setiap kata benda Yunani dibedakan dan
dikelompokkan menjadi Deklensi I, II, dan III? Apa maksud penyebutan istilah
deklensi tersebut?Pola penafsiran tersebut diistiahkan dengan kata deklensi.
Fungsi lainnya adalah untuk mempermudah pembelajar dalam memahaminya. Deklensi
kata benda satu dengan lainnya dibedakan berdasarkan jenis atau bentuk akhiran
yang terdapat dalam kata dasar dan variasi akhiran yang ditambahkan terhadap
akar kata tersebut.[1]
2.
Akhiran-akhiran kata benda
deklensi pertama adalah sebagai berikut:
2a. Pola deklensi kata benda deklensi I
Tunggal
|
||||
Kasus
|
Feminin
|
Maskulin
|
||
Nominatif
|
h
|
α
|
ης
|
ας
|
Akusati
|
hν
|
αν
|
ην
|
αν
|
Genetif
|
hς
|
ας
|
ου
|
ου
|
Datif
|
ῃ
|
ᾳ
|
ῃ
|
ᾳ
|
Jamak
|
||||
Kasus
|
Feminin
|
Maskulin
|
||
Nominatif
|
aι
|
αι
|
||
Akusati
|
aς
|
ας
|
||
Genetif
|
oν
|
ων
|
||
Datif
|
aις
|
αις
|
Variasi
ketiga dari bentuk tunggal feminin dan variasi kedua bentuk tunggal maskulin di
atas akan terjadi jika pangkal kata benda tersebut berakhiran ε, ι, atau ρ
2b. Pola deklensi kata benda deklensi I
Tunggal
|
Kata Sandang/ Akhiran kata
benda
|
||||
Feminin
|
Maskulin
|
||||
N & V
|
ή / -η
|
ή / -α
|
ή / -α
|
ό /- ης
|
ό /- ας
|
G & A
|
της / -ης
|
της / -ης
|
της / -ας
|
του /-ου
|
του /-ου
|
D, L, & I
|
τῃ / -ῃ
|
τῃ / -ῃ
|
τῃ / -ᾳ
|
τῳ /-ῃ
|
τῳ /-ᾳ
|
A
|
την / -ην
|
την / -αν
|
την / -αν
|
τον / -ην
|
τον / -αν
|
Jamak
|
Feminin
|
Maskulin
|
|||
N & V
|
αἱ / - αi
|
αἱ / - αi
|
αἱ / - αi
|
οἱ / - αi
|
οἱ / - αi
|
G & A
|
twn/-wn
|
twn/-wn
|
twn/-wn
|
twn/-wn
|
twn/-wn
|
D, L, & I
|
taiV/ - aiV
|
taiV/ - aiV
|
taiV/ - aiV
|
toiV/ - aiV
|
toiV/ - aiV
|
A
|
taV /- aV
|
taV /- aV
|
taV /- aV
|
touV /- aV
|
touV /- aV
|
Keterangan:
N = Nominatif D=
Datif A =
Akusatif
V= Vokatif L=
lokatif
A= Abilatif I=
Instrumen
2c. Kata benda feminin Deklensi I berakhiran η
Kasus
|
Tunggal
|
Jamak
|
||
Nominatif
|
ἡ ἀgaph
|
The love
|
aἱ ἀgapai
|
The
loves
|
Genetif
|
thV agaphV
|
Of the
love
|
twn agapwn
|
Of the
loves
|
Abilatif
|
thV agaphV
|
From the
love
|
twn agapwn
|
From the
loves
|
Datif
|
tῃ agaph
|
To the
love
|
taiV agapaiV
|
To the
loves
|
Lokatif
|
tῃ agaph
|
In the
love
|
taiV agapaiV
|
In the
loves
|
Instrumental
|
tῃ agaph
|
By the
love
|
taiV agapaiV
|
By the
loves
|
Akusatif
|
thn agaphn
|
The love
|
taV agapaV
|
The
loves
|
Vokatif
|
ἀgaph
|
love
|
άgapai
|
loves
|
Deklensi kata ἀgaph, ἠ (love,
cinta/kasih) di atas menunjukkan bentuk yang sama antara akhiran kata sandang
dan kata benda. Bandingkan dengan deklensi dua kata benda yang akar katanya
berakhir dengan i dan r di bawah ini:
2d. Kata benda feminin Deklensi I berakhiran vokal
dan ρ
Kasus
|
Tunggal
|
Kata
sandang
|
|
-ί
|
-ρ
|
||
N &
V
|
basileia
|
ἡmera
|
ή
|
G &
A
|
basileiaV
|
ἡmeraV
|
thV
|
D,L,I
|
basileiᾳ
|
ἡmerᾳ
|
tῃ
|
A
|
basileian
|
ἡmeran
|
thn
|
Jamak
|
|||
N &
V
|
basileiai
|
ἡmerai
|
aἱ
|
G &
A
|
basileiwn
|
ἡmerwn
|
twn
|
D, L, I
|
basileiaiV
|
ἡmeraiV
|
taiV
|
A
|
basileiaV
|
ἡmeraV
|
taV
|
Jika akar kata benda feminin berakhir dengan σ, λλ,
dan konsonan rangkap lainnya (misalnya; doca, ή), bentuk nominatif tunggalnya berakhir dengan ‘ α ‘
pendek. Perhatikan deklensi dua kata di
bawah ini.
2e. Kata benda feminin Deklensi I berakhiran selain
dari vokal dan ρ
Tunggal
|
Kata
sandang
|
||
Kasus
|
Selain
vokal dan ρ
|
||
N &
V
|
glwssa
|
doxa
|
ἡ
|
G &
A
|
glwsshV
|
doxhV
|
thV
|
D,L,I
|
glwssῃ
|
doxῃ
|
tῃ
|
A
|
glwssan
|
doxan
|
thn
|
Jamak
|
|||
N &
V
|
glwssai
|
doxai
|
aἱ
|
G &
A
|
glwsswn
|
doxwn
|
twn
|
D, L, I
|
glwssaiV
|
doxaiV
|
taiV
|
A
|
glwssaV
|
doxaV
|
taV
|
Kata benda maskulin deklensi II
Jika akar kata dari benda maskulin berakhir dengan
ε, ι dan ρ, bentuk nominatif tunggalnya akan berakhir dengan – ας dan ης.
Kasus
|
Tunggal
|
Jamak
|
N &
V
|
ὁ profhthV
|
ὁ MessiaV
|
G &
A
|
tou profhtou
|
tou messiou
|
D,L,I
|
tῳ profhtῃ
|
tῳ Messiᾳ
|
A
|
ton profhthn
|
ton messian
|
|
|
|
Jamak
|
||
N &
V
|
oἱ profhtai
|
oἱ messiai
|
G &
A
|
twn profhtwn
|
twn messiwn
|
D, L, I
|
toiV profhtaiV
|
toiV messiaiV
|
A
|
touV profhtaV
|
touV messiaV
|
Latihan 4
A.
Terjemahkan kalimat berikut ini ke
dalam bahasa Indonesia.
1.
Basileia
ginwskei ἀlhqeian
2.
ὁ qeoV pempei ton logon thV έpaggeliaV
3.
ὁ profhthV lambanei άrton kai karpon tou uίou tou maqhtou
4.
ὁ MessiaV έcei thn
didachn doxhV kai eίrhnhV
5.
ὁ maqhthV blepei ton profhthn th έkklhsia
6.
oἱ uioi ginwskousi thn entolhn kai legousi parabolhn tw oίkw
7.
ὁ άpostoloV didaskei parabolhn toiV
anqrwpoiV
8.
ὁ άggeloV tou Messiou legei logouV kai nomouV toiV όcloiV
9.
ὁ άpostoloV
grafei grafhn thV basileiaV kai thV έkklhsiaV
10.
ἀnqrwpoV grafei έntolaV kai
nomouV
B. Terjemahkan
kalimat-kalimat berikut ini ke dalam bahasa Yunani
1.
Para murid mencari buah
2.
Allah mengetahui doa-doa manusia
3.
Allah mengetahui ketidakbenaran
manusia
4.
Kami melihat para nabi dan
rumah-rumah sembayang
5.
Kristus Yesus mempunyai kekuasaan
Allah
Kosa Kata
ἀdelfh
|
Saudara perempuan
|
ἑpistolh
|
Surat, injil
|
ἀlhJeia
|
Kebenaran
|
ἑklesia
|
Gereja
|
ἀgaph
|
Kasih
|
qalassa
|
Laut
|
ἁmartia
|
Dosa
|
zwh
|
Hidup, kehidupan
|
basileia
|
Kerajaan
|
ἡmera
|
Hari
|
grafh
|
Tulisan, Alkitab
|
ὡra
|
Jam
|
didach
|
Pengajaran
|
juch
|
Jiwa, nyawa, hidup
|
dikaiosuh
|
Kebenaran
|
trofh
|
Makanan
|
doxa
|
Kemuliaan
|
parabolh
|
Perumpamaan
|
eἰrenh
|
Damai sejahtera
|
ὀrgh
|
murka
|
J.
Penguraian (parsing) kata Benda
Dalam menguraikan sebuah bentuk khusus kata benda harus diidentifikasikan
menurut kasus, jumlah dan gender kata benda itu yang melekat pada bentuk
(akhirannya) merujuk pada asal katanya. Untuk mengusahakan keseragaman dalam
penguraian semua substantif dan kata kerja, ada baiknya kita menggunakan dua
model, yakni bahasa Indonesia dan Ingris. Misalnya, dalam bahasa Indonesia,
kata profhtaV
akan diuraikan sebagai kata benda dengas kasus
akusatif, gender maskulin, dengan jumlah yang jamak. Atau bisa disingkat: akusatif
maskulin jamak dari kata profhthV, yang artinya nabi.
[1] Huber L. Drumwright, Jr., An Introduction to New Testament Greek
(Nasville, Tennese: Broadman Press, 1980), 25. Beberapa kata mengalami
perubahan akar kata.
Komentar
Posting Komentar