Modul Bahasa Ibrani







 PELAJARAN I
I.                   SEJARAH BAHASA IBRANI
A.    Rumpun Bahasa Semit
Bahasa-bahasa di timur tengah kuno merupakan suatu rumpum yang biasanya disebut rumpun bahasa “semit”, sesuai dengan anak-anak Sem anak Nuh, yang dianggab nenek moyang bangsa-bangsa Timur Tengah menurut kejadian 10.
Rumpun tersebut ada 3 cabang:
1.      Cabang timur (bahasa Akkad, yang mencakup bahasa Babel dan Asyur)
2.      Cabang selatan (bahasa Arab dan bahasa Etiopia)
3.      Cabang barat (bahasa-bahasa Kanaan yakni: bahasa Ebia, Ugarit,Moab, Ibrani dan Aram)
2 bahasa dari rumpun Semit ini dipergunakan dalam PL yakni:
1.      Bahasa Ibrani (hampir semua PL)
2.      Bahasa Aram ( Ezra 4:8 – 6:18; 7:12-26; Yeremia 10:11; Daniel 2:4-7:28)

B.     Sejarah  Bahasa Ibrani
Dapat dikatakan ada 5 masa dalam perkembangan bahasa Ibrani:
1.      Sebelum 1000 sebelum Masehi
2.      1000 – 500 sebelum Masehi
3.      500 sebelum Masehi – 500 sesudah Masehi
Selama 100- tahun ini bahasa ibrani semakin kurang dipergunakan sebagai bahasa sehari-hari, akan tetapi ia tetap dipentingkan sebagai bahasa agama
4.      500 -1900 sesudah Masehi
Selama 14 abad bahas Ibrani hidup sebagai bahasa sastra untuk orang Yahudi, tetapi tidak dipakai dalam hidup sehari-hari. Sejak abad -16 bahasa Ibrani diperbaharui, akan tetapi masih dalam bidang sastra

5.      Abad ke-20
Bahasa Ibrani modern ini pada dasarnya serupa dengan bahasa Alkitab, tetapi bahasanya dan pengucapannya disederhanakan dan banyak kata yang baru dibentuk adipinjam dari bahasa lain.



















II.               ABJAD IBRANI
Abjad Ibrani terdiri dari 22 huruf, yakni huruf-huruf konsonan saja.
No.  urut
Nama huruf
Bentuk cetak
transiliterasi
ucapan
nilai

Biasa
final
1
Alef
a

̕
Tak berbunyi
1
2
Bet
b (B)

ḇ (b)
buah
2
3
Gimel
g (G)

ḡ (g)
gigi
3
4
Dalet
d (D)

  (d)
damai
4
5
He
h

h
hari
5
6
Waw
w

w
wanita
6
7
Zayin
z

z
zaitun
7
8
Khet
j

khotbah
8
9
Tet
f

tanah
9
10
Yot
y

y
ya
10
11
Kaf
k (K)
i
ḵ (k)
kota
20
12
Lamed
l

l
lama
30
13
Mem
m
< 
m
mata
40
14
Nun
n
/
n
nasihat
50
15
Samekh
s

s
singa
60
16
Ayin
u

̕
Tak berbunyi
70
17
Pe
p  (P)
[
p
puas
80
18
Tsade
x
J
nats
90
19
Qof
q

q
quran
100
20
Res
R

r
rawat
200
21
Sin
?

ś
singa
300
22
Shin
v

š
syukur
300
23
Taw
t

t
tanah
400







Keterangan:
1.      Pemakaian titik dibawah huruf (ḥ) adalah transliterasi j, titik di bawah huruf ( ṭ )adalah transliterasi dari hurf  f, dan titik yang ada di bawah huruf (ṣ) adalah transliterasi dari huruf   x. Hal ini dimaksudkan untuk mebedakannya dengan huruf yang lain yang mempunyai pengucapan yang sama.
2.      Sebenarnya huruf Ibrani ada 22, huruf  v dan huruf  c dianggap sebagai varian dari huruf yang sama
3.      Bahasa Ibrani kuno ditulis  tanpa huruf vokal, itulah sebabnya tidak ada huruf vokal dalam abjad Ibrani. Penulisan vokal baru muncul  sekitar tahun 500 Masehi sampai 1000 Masehi. Penulisan huruf vokal ini sangat perlu dituliskan, supaya lebih mengerti arti dari tulisan Ibrani, khususnya magi para pemula.
4.      Penulisan Ibrani ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri.
 t c v r q x p u s n m l k y f j z w h d g b a
huruf di atas harus di baca dari kanan ke kiri.
5.      Tidak ada huruf besar dalam huruf Ibrani
6.      Dagesh lene diberikan ke enam huruf dalam huruf |Ibrani yakni : B, G, D, K, P, T. Titik tersebut diberikan apabila dari 6 huruf diatas berada diawal suku kata. Ke-6 huruf tersebut dapat dihafal dengan singkatan BeGaDKeFaT.
Adanya dagesh lene bagi Huruf Bet, kaf, pe,  membuat huruf tersebut diucapkan dengan keras. Tanpa dagesh lene pengucapan huruf menjadi lembut. Tiga huruf lain yakni gimel, dalet dan taw, selalu diucapkan dengan keras, baik pakai dagesh lene maupun tidak pakai dagesh lene.
B  = b, tetapi     b =  v
K  = k,  tetapi    k = kh
P  = p,  tetapi     p = f
G  = g,  dan    g = g
D  = d, dan   d = d
T  = t , dan   t = t

7.      Ada 5 huruf Ibrani ketika berada di akhir kata berubah bentuk :
Bentuk biasa
Bentuk akhir
k
I
m
< 
n
/
p
[
x
J
8.      Ada 5 huruf Ibrani digolongkan sebagai huruf gutural (huruf tenggorokan) yaitu:
a,  h,  j,  u dan kadang kala huruf  r

Latihan 1
1.      Tuliskan abjad Ibrani 25 kali di buku kotak-kotak.
2.      Hafalkan 22 abjad Ibrani tanpa melihat teks.
3.      Terjemahkan ke huruf latin  setiap kata di bawah ini!
Ibrani
Latin
Ibrani
Latin
llvl
_______________
<u
________________
llv
_______________
[sam
________________
zblw
_______________
<ywgm
________________
zB
_______________
hcu
________________
byvhl
_______________
hnqm
________________
idy
_______________
/ynqw
________________
lu
_______________
ybvy
_________________
twbrj
_______________
lu
_________________
tbvwn
_______________
rwBf
_________________
law
_______________
Jrah
_________________



4.      Telitilah huruf-huruf di bawah ini dan pelajari perbedaan setiap huruf tersebut, lalu tuliskan namanya:
1
B , K, P
________________
6
w, z, y
____________________
2
[, q
________________
7
\,<,s
____________________
3
G, n
________________
8
f ,m
____________________
4
i, /
________________
9
h, j, T
____________________
5
z, r
_________________
10
u, x, J
____________________

5.      Apakah kesamaan dari huruf-huruf dalammasing-masing kelompok di bawah ini?
1
   t  p k  d g b
_____________________________
2
J [ / m i
_____________________________
3
r u j h a 
_____________________________
4
p k b
_____________________________



















PELAJARAN II
VOKALISASI
Seperti disampaikan  sebelumnya bahwa, Bahasa Ibrani kuno ditulis  tanpa huruf vokal, vokal baru muncul sekitar tahun 500 Masehi-1000 Masehi.
Pada masa awal perkembangan bahasa ini, beberapa konsonan mulai berfungsi bukan hanya sebagai kononan juga sebagai vokal. Sehingga a dan  h dipakai untuk menunjukkan vokal dalam kelompok “a”, sedangkan huruf  y untuk menunjukkan huruf vokal dalam kelompok “e” dan “i”, sementara huruf  w untuk menunjukkan huruf vokal dalam “o” dan “u”. Perhatikan tabel di bawah ini:
konsonan
Nama huruf
Mewakili vokal
Contoh pengucapan
y
Yod
î , ê
yl  dapat dibaca lî atau lê
w
Waw
 û , ô
wl   dapat dibaca lû atau lô
h (berada pada akhir kata)
He
â  , ēh, ōh
hl  dapat dibaca lâ, lēh, lōh
Untuk menunjukkan bahwa bunyi vokal dibaca panjang maka dalam transliterasi selalu diberi tanda sirkumpleks :   ̂
1.      Tanda-tanda vokal dalam bahasa Ibrani.
No
Nama vokal
Tanda
Posisi pada konsonan
bunyi
Contoh kata
Arti kata
1
Qames
*
a*
ā   ‘lādang’
ba*
bapa
2
Patah
^
a^
ă  ‘ lăki-lăki
tB^
putri
3
Sere
@
a@
ē   ‘ dēsa’
la@
Alah
4
Sere-yod
y @
ya@
ê    ‘dêsa
tyB@
Rumah
5
Segol
#
a#
ě   ‘ ěnak’, jelěk
lq#v#
syikal
6
Hireq-yod
y  !
ya!
î   ‘sîp’
ayh!
Ia(f)
7
Hireq
!
a!
ĭ   ‘mĭnyak’
<u!
dengan
8
Holem
)
a)
ō  ‘ ōpa’   
aO
tidak
9
Holem-waw
o
oa
ô   ‘ôpa’
roa
terang
10
Qames-hatuf
*
a*
ŏ   ‘pŏlŏs’
lK*
semua
11
Sureq
W
Wa
û  ‘lûsa’
aWh
Ia (m)
12
gibbus
ֻ
a%
ŭ    ‘mŭsnah’
/j*l+v%
meja
Catatan :
1.      Tanda vokal biasanya ditempatkan di bawah huruf  konsonan kecuali holem, holem-waw dan sureq.
2.      Vokal dibedakan ke dalam huruf vokal panjang dan pokal pendek:
a.       Yang termasuk kedalam vokal panjang adalah vokal games, sere, sere-yod, hireq-yod, holem, holem-waw dan sureg
b.      Yang termasuk vokal pendek adalah patah, segol, hireq, qames-hatuf, dan gibbus
3.      Seringkali dalam bahasa lian, tidak banyak perbedaan pengucapan antara hireq-yod, dan hireq atau sureq dan gibbus juga games dan patah.
4.      Qames (   * ) dan qames-hatuf (    *  ) memiliki bentuk yang sama, yang satu mewakili vokal panjang “ a” dan yang lain mewakili vokal pendek bagi vokal “o”. Perlu diketahui bahwa qames-hatuf jarang sekali muncul dalam tulisan Ibrani.
5.      Jika holem (    ))) mendahului huruf  v maka holem boleh digabungkan dengan titik di sebelah kanan atashuruf  v , sehingga hanya satu titik tetapi memiliki 2 fungsi. Contoh: hv#m   (mōšě). Demikian juga jika holem ada di belakang huruf  c, satu titik diberikan di sebelah kiri atas dari c. Contoh : an@c  (sōnē)
6.      Holem dan holem-waw sering ditukar pemakaiannya. Contoh, kata sift jamak maskulin untuk kata’baik’ boleh ditulis <yb!f), tōvîm atau   <yb!of tôvîm

2.      Vokal Homogen
Ada 5 vokal homogen di dalam huruf Ibrani antara lain:
a.       y  @ =  ê
b.      y  # = ê
c.       y  ! = î
d.      o  = ô
e.       W  = û

Tulisan  huruf vokal bersama vokal homogennya disebut “ tulisan lengkap”, misalnya:
dyw!D*
dāwîd
Hireq lengkap
Ba*oy
Yô’āb
Holem lengkap
tyB@
bêt
Sere lengkap
Akan tetapi adakalanya tulisan lengkap tersebut dapat muncul tanpa huruf vokal homogen (tulisan tidak lengkap)  dan untuk arti kata tersebut tidak ada pengaruh.
Contoh: dw!D*   dāwid, ba*y)        yō’āb,       rB@    bēt
Perhatikanlah:
Jika  y dan w didahului oleh vokal sejenis (vokal homogen), maka  y dan  w  tidak akan diucapkan sebagai konsonan, dan pengucapannya diperpanjang vokal homogennya, seperti nampak dalam kata di bawah ini:
a.       ym!        Dibaca        (bukan miy)
b.      ym@        dibaca       (bukan mey)
c.       om        dibaca        (bukan mow)
d.      Wm        dibaca        (bukan muw)
Akan tetapi, jika huruf vokal    dan   didahului oleh vokal yang tidak homogen, maka huruf vokal tersebut akan berfungsi dan terdengar sebagai konsonan biasa. Contoh:
a.       ym^      dibaca     may      bukan  
b.      ym*      dibaca     māy      bukan  
c.       wm!     Dibaca     miw     bukan   
d.      wm@      dibaca     mēw    bukan   
3.      He ( h ) pad akhir kata
Jika huruf  h berada di huruf terakhir sebuah kata, ia tidak dianggab sebagai konsonan melainkan menandai bahwa kata tersebut berakhir dengan sebuah vokal (qames, sere, segol dan holem). Pada posisi itu huruf  h  tidak diucapkan walaupun huruf  h dapat muncul. Contoh :
hl*G*         gālā       hl@G)      gōlē          hl#G)     gōle      hOG*     gālō
akan tetapi apabila huruf  h   pada akhir kata muncul dengan titik,  h  harus diucapkan.




LATIHAN 2
1.      Latihlah menghafalkan huruf-huruf vokal yang  ada tanda vokalnya sampai anda terbiasa dengan bunyinya!
2.      Tuliskan ke huruf latin kata-kata di bawah ini dan perhatikan tanda-tanda vokal yang ada dalam setiap kata!
1
ga#
11
roD
21
cy#
31
tn)
2
ba^
12
fyh@
22
qK@
32
fn%
3
tyB@
13
gh%
23
rK)
33
[s@
4
dB!
14
loh
24
lyK!
34
/Ws
5
boB
15
lyw!
25
tl#
35
ayP@
6
lB%
16
tw#
26
/yl!
36
fP#
7
/B)
17
rf^
27
fm#
37
tWr
8
/G%
18
lWf
28
/m!
38
lc
9
fyG@
19
fy#
29
/m#
39
lv)
10
/D#
20
sWy
30
dyn!
40
lWT

3.      y  dan   w  dapat berfungsi bukan hanya sebagai konsonan tetapi juga sebagai vokal. Coba bedakan kata-kata di bawah ini, apakah  y  dan   w  berfungsi sebagai konsonan atau vokal.
1
/y!u^
5
yh!yw!
9
yh!y+w^
13
vya!
2
vyr@
6
dy*
10
tyB@
14
<oy
3
doy
7
<yc!
11
vy@
15
dWr
4
/yv!
8
<Wq
12
voB
16
/Wl


4.      Tuliskan kata-kata di bawah ini ke huruf Ibrani!
1
lênā
6
nēlî
11
gôr
16
qôṭēl
2
pîsô
7
dûmā
12
mēm
17
hāšîm
3
nôrā
8
rêla
13
҆ āḵal
18
gādôl
4
bînā
9
ben
14
šōfēt
19
mōlênû
5
môlû
10
bēn
15
҆ emet
20
҆ āfār
















PELAJARAN III
SHEWA
Selain huruf-huruf vokal penuh seperti dalam daftar di atas, bahasa Ibrani memakai beberapa huruf vokal yang disebut semi vokal. Huruf-huruf ini adalah  huruf-huruf vokal yang telah diperpendek untuk tujuan pelafalan. Dan untuk dpat memahami huruf-huruf semi vokal, kita harus memulai dengan Syewa (  aw*v+ ).
Dalam bahasa Ibrani ada 2 macam shewa, (shewa bersuara dan  tidak bersuara atau sewa bisu). Tanda shewa dalam bahasa Ibrani (  + ) yang bunyi  e dan shewa ini ditulis dibawah konsonan baik konsonan pda permulaan sebuah kata maupun pada permulaan dari sebuah suku kata.
1.      Tiga huruf vokal pendek yang ada dalam shewa gabungan adalah patah, segol dan qames –hatuf seperti tabel di bawah ini:

Nama
Tanda
Ucapan
Cntoh Ibrani
Tranliterasi
Shewa biasa

Shewa bisu
+
Tidak diucapkan
lf)q+n!
niqtōl
Shewa bersuara
+
“ e “  pepet
hd*Why+
yᵉhûdā
Shewa gabungan
ḥatef - pataḥ
^+
“ a “  a  paling pendek
<r*a&
҆ ᵃrām
ḥatef - segol
#+
“ e “ paling pendek
<yh!Oa$
҆ ᵉlōhîm
ḥatef - qameṣ
*+
“ o “ paling pendek
yl!j(
ḥᴼlî
Keterangan :
a.       ḥatef - pataḥ (   &  ) dilafalkan seperti patah yang diucapkan dengan cepat.
b.      ḥatef – segol (   $  ) dilafalkan seperti segol yang diucapkan dengan cepat
c.       ḥatef - qameṣ (    (  ) dilafalkan seperti qamesh – hatuf diucapkan dengan cepat.

2.      Tanda shewa yang dituliskan dengan tanda yang sama persis dengan shewa bersuara (  +  ), akan tetapi tujuannya sama sekali berbeda. Shewa bersuara, baik yang bias maupun  yang gabungan, akan dituliskan di bawah sebuah kononan yang memulai sebuah kata. Sedangkan shewa bisu hanya dituliskan di bawah konsonan yang mengakhiri sebuah suku kata. Oleh sebab itu, shewa bisu juga berfungsi sebagai pemisah suku kata. Khususnya untuk penulisan huruf kaf  final ( i ), biasanya diberi shewa bisu di tengahnya ( E ). Hal ini dilakukan untuk membedakannya dari huruf-huruf lain yang mempunyai bentuk final.
Contoh :   El@    lēkh;            El#m#        mĕlĕkh
3.      Perbedaan shewa bersuara dan shewa bisu.
a.       Shewa bersuara (vocal shewa)
1). Setiap tanda shewa berada dibawah konsonan pertama dari sebuah kata selalu bersuara. Contohnya:
hd*Why+             yᵉhûdā
2). Jika Tanda shewa yang didahului oleh vokal panjang (   * ,   @ ,  y  @  ,  y  ! ,   ) ,  o, W  ) selalu bersuara. Contoh:
ht*t+v*
šāttā
Wdr+ y@
yērᵉdû
i*m+yc!y+
yᵉśîm ḵā
Wkr+B)
bōr ḵû




b.      Shewa bisu (silent shewa)
1.). Setiap shewa yang didahului oleh vokal-vokal pendek, selalu bisu. Contoh:
<y*r+m!
Miryām
Bukan miryām
hl*y+l^
laylā
Bukan laylā
2). Jika ada 2 tanda berturut-turut di tengah kata, maka yang pertama bisu dan yang kedua bersuara. Contoh: 
Wrm+v+y!             yišmᵉrû
3). Jika ada 2 tanda shewa berturut-turut di akhir kata, maka dua-duanya bisu.
Contoh:    f+v+q            qōšṭ
4.      Shewa bersuara pada huruf guturals
Untuk shewa bersuara pada 4 huruf gutural tidak pernah mendapat shewa bersuara, melainkan salah satu dari shewa gabungan seperti dalam penjelasan A.1 di atas. ( shewa gabungan dengan pataḥ , segol atau qamesh yang mengakibatkan pengucapannya lebih pendek dibanding vokal-vokal lain.


Kosa Kata
Semua kata benda dalam daftar di bawah ini adalah bergender Maskulin, kecuali jika diberi tanda khusus. Semua kata benda femini akan ditandai huruf (f) di sampangnya.
1
ba*
Bapa, leluhur
10
tB^
Putri (f)
2
ja*
Saudara
11
la@r*c+ y!
Israel
3
toja*
Saudari (f)
12
bl@
Hati
4
vya!
Pria, suami
13
ryu!
Kota
5
hV*a!
Wanita (f)
14
[ou
Burung
6
<a@
Ibu (f)
15
<u^
Umat, bangsa
7
<d*a*
Manusia, umat manusia
16
loq
Suara
8
<yh!l)a$
Allah
17
var)
Kepala
9
/B@
putra
18
<v@
Nama




















PELAJARAN IV
Dagesh
Dagesh artinya tusuk diberikan kepada titik yang ditempatkan di tengah konsonan. Ada 2 macam dagesh dalam bahasa ibrani.
1.      Dagesh lene.
Dageh lene adalah sebuah titik yang ditempatkan di tengah enam konsonan seperti yang sudah kita pelajari dalam pelajaran sebelunya yakni diberikan ke huruf bet, gimel, dalet, kaf, pe, yang disingkat dengan (begadkefat)  taw untuk menunjukkan kapan konsonan-konsonan tersebut harus lilafalkan dengan keras atau lembut. Dalam dagesh lene tidak ada penggandaan bagi konsonan yang diberi titik di tengah.
Huruf-huruf  begadkefat senantiasa memiliki titik pengeras:
a.       Pada permulaan kata
Contoh:  
ar*B*
Bārā᾿
<D*
dām
<yn!P*
pānîm
b.      Pada permulaan suku kata, yakni kalau didahului oleh shewa bisu. Contoh :
tP*v+m!
mišpāt
j^B@z+m!
mizbēa
c.       Dalam konsonan terakhir dari sebuah kata yang berakhir dengan dua konsonan berturut-turut tanpa disela vokal. Contoh:
T+l+f^q*              qātalt
Sebaliknya, huruf-huruf begadkefat tidak mendapat titik pengeras bila didahului oleh vokal ataupun shewa bersuara
Contoh :
Ayb!n*!
b
Didahului vokal
td#l#om
t, d
Didahului vokal
hq*d*y+
d
Didahului shewa bersuara
todl+oT
d
Didahului shewa bersuara, h didahului vokal
2.      Dagesh forte (titik penduakalian)
Jika dalam suatu kata Ibrani satu konsonan muncul dua kali berturut-turut tanpa disela vokal, maka konsonan tersebut tidak perlu ditulis rangkap, melainkan diberi titik di tengahnya.
Contoh:
“ gitēl “
Ditulis :
lF@q!
“ himmalēḵ “
Ditulis :
El@M*h!
“ hayyî
Ditulis :
Y Y!j^
“ mᵉbannā “
Ditulis :
hN*b^m+
“ ballû “
Ditulis :
WLB^
Dagesh forte dapat diletakkan dalam konsonan apa saja kecuali huruf gutural (a,h,j,y,r )
Cara membedakan dagesh lene dan dagesh forte pada huruf begadkefat
a.       Dagesh forte selalu di dahului oleh vokal
b.      Dagesh forte tidak pernah didahului oleh vokal atau shewa bersuara.
Shewa di bawah sebuah huruf yang memiliki dagesh forte senantiasa shewa bersuara
Ada 3 aturan dasar untuk membedakan dagesh lene dan dagesh forte, antara lain:
a.       Sebuah dagesh forte ada dalam huruf apa saja kecuali begadkefat dan titiktersebut menandai huruf rangkap/digandakan
b.      Titik di dalam begadkefat adalah dagesh lene, bila huruf itu tidak secara langsung didhului oleh vokal
c.       Titik rangkap di dalam begadkefat akan menjadi dagesh forte bila huruf tersebut secara langsung didahului oleh sebuah vokal.
(bagi huruf begadkefat, Dagesh lene tidak pernah dituliskan setelah sebuah huruf vokal, seangkan dagesh forte selalu ditulis setelah sebuah vokal.)
Contoh :
qyD!x^
ṣaddîq
hD*m!
middā
ryP!s^
sappîr
/f#B#
beṭen
rB*d+m!
midbār
sk^T+w^
wattkas
Kosa Kata
hk*r*B+
Berkat
<d*
Darah
jb^z#
Kurban sembelihan
j^B@z+m!
Mezbah
<yn!P*
Wajah, muka, permukaan (selalu jamak)
yn@p+l!
Di depan
qd#x#
Keadilan, kebenaran
hq*d*x+
(f) Keadilan, kebenaran
qyD!x^
Adil, benar

LATIHAN 3
1.      Ada huruf begadkefat di bawah ini, tambahkan dagesh lene bila huruf tersebut tergolong salah satu dari huruf begadkefat.
1
bt)k+a# 
5
rb*d*
9
bk*v+m!
13
<yn!p*
2
dg#b#
6
ld^g+y!
10
vodq*
14
vp#n#
3
tyb@
7
[s#k#
11
fp*v+m!
15
hr*ot
4
lodg*
8
rb*d+m!
12
ayb!n*
16
bt)k+t!

2.      Garis bawahi kata-kata di bawah ini yang memiliki sebuah dagesh forte.
hT*a^
hN@h!
aS@K!
yV!v!
roBG*
hY*j^
fP*v+m!
hn*WmT+
rB@D!
/D@r+y^
rB@v!
hL*p!T+
3.      Kejadian 2:3






PELAJARAN V
TANDA BACA
1.      Maggef ([Q@m^ )
Maqqef adalah garis yang dipakai untuk menghubungkan dua kata atau lebih di dalam satu ayat.  Dalam kata lain garis datar tebal yang ditempatkan di bagian atas, diantara dua kata atau lebih. Contoh:
a.       ol ˉ ar*q+ Y! ˉ hm^
b.      <d*a* ˉ lK*
c.       /k@ ˉ yh!y+w^
Semua kata yang bukan kata terakhir dalam kata tersebut akan hilang tekana utama pengucapannya. Jika hal itu terjadi maka huruf-huruf voka tertentu akan mengalami perubahan. Contoh: lK)  artinya ’semua’ menjadi lK* (dengan qames – hatuf) jika ditempatkan sebelum maqqef seperti dalam  <oYh^ ˉ lK* demikian juga kata hm*, ‘apa’ menjadi  hm^ jika gigabungkan dengan kata berikutnya oleh sebuah maqqef, seperti dalam  ol ˉ ar*q+ Y! ˉ hm
Kebanyakan maqqef muncul pada kata-kata  yang bersuku kata satu. Contoh:
la#
Pada/bagi
al)
tidak
du^
Pada/bagi
<a!
jika
hm*
apa
lu^
atas
<G^
juga
ym!
siapa
<u!
dengan
lK)
semua
/m!
dari
/P#
Agar/kalau tidak
2.      Meteg  ( gt#m# )
Meteg adalahgaris tegak kecil yang ditempatkan di sebelah kiri sebuah tanda vokal.
Meteg memiliki beberapa tujuan antara lain:
a.       Meteg kadang dipakai untuk menandai huruf vokal panjang yang dituliskan pada dua suku kata atau lebih. Contoh:
u^yq!r*ˌl*  (Kejadian 1:8)   <h#n@yˌm!l+  (kejadian 1:21)      tc#˼m#r)ˌh*  (kejadian 1:21)
b.      Meteg dapat dipakai bersama dengan huruf  vokal pendek yang dituliskan tepat sebelum shewa gabungan.  Contoh:
hc#u&ˌn^   (Kel.1:26)     db)u&ˌT^   (Kel. 20:9)
db)u&ˌl^   (Kej, 3:23)    hc#u#ˌa#w+                (Kej. 35:3)
c.       Meteg dapat dipakai bersama dengan huruf-huruf vokal panjang maupun vokal pendek yang dituliskan tepat sebelum shewa biasa (bersuara).  Contoh:
oty+ˌj^w+
(Kej. 1:24)
yh!y+ˌw^
(Kej. 3:23)
hd*l+ˌy*
(Kej.4:22)
Wkl+ˌY@w^
(Kej. 9:23)
d.      Meteg dapat juga dipakai bersama dengan huruf-huruf vokal panjang yang tidak dapat diubah, yang dituliskan sebelum sebuah maqqef. Contoh:
hm*d*a&ˌh* ̅ y̩n@P+
(Kej. 2:26)
rp*u*̅y̩K!
(Kej. 3:19)
la@̅ty̩K@
(Kej. 12:8)
3.      Aksen
Setiap kata dalam PL Ibrani, kecuali yang dihubungkan dengan kata lain oleh sebuah maqqef, memiliki tanda aksen utama pada bunyi suku katanya.
Tanda aksen dalam bahasa Ibrani memiliki 3 fungsi:
a.       Menanda suku kata berbunyi (suku kata yang diberi aksen) pada sebuah kata. Kata – kata yang beraksen pada suku apapun selain dari suku kata terakhir ditandai dengan sebuah munaḥ ( ˼ ). Contoh :
[l#֣a**
Tl#֣D*
/y!֣z^
El#֣m#
Jiklau  sebuah kata dituliskan tanpa semuah munaḥ, maka dapat diasumsikan bahwa tekanan pengucapannya adalah pada suku kata terakhir. Contoh :
hT*a^
dw!D*
hv#m)
la@r*c+y!
b.      Tanda aksen Ibrani menjadi pedoman untuk mendaraskan teks-teks Alkitab di sinagoge. Akan tetapi gulungan-gulungan kitab yang ada di sinagoge ditulis tanpa vokal, huruf vokal maupun tanda aksen, semua diingat melalui hafalan
c.       Tanda aksen Ibrani berfungsi sebagai tanda baca, menunjukkan bagaimana struktur kalimat terlihat ketika aksen-aksen itu ditaruh dalam teks. Sebagai tanda baca, maka aksen itu bisa bersifat disjungsi (memisahkan) atau konjungsi (menggabungkan).
Tanda baca atau aksen yang memisahkan antara kata atau menunjukkan “pause” dalam perkembangan logis sebuah kalimat.
a.       Silluq dan sof pasuq. Sof pasuq ( . ) menandai akhir kalimat (dalam bahasa Indonesia titik sebuah kalimat). Contoh dalam Kejadian  1:1          . Jr#a*h*
b.      Atnaḥ   (  ֑  ) adalah pemisah yang menandai pause kecil ( titik koma  atau  titik dua  )
c.       Zaqef qaton  (  ֔  ), titik dua di atas sebuah konsonan dapat disejajarkan dengan  “ Koma” dalam kalimat bahasa indonesia .

























PELAJARAN VI
 SUKU KATA
Tiap- tiap konsonan dalam sebuah kata Ibrani harus diikuti oleh sebuah bunyi huruf vokal atau sebuah shewa bisu, kecuali konsonan-konsonan akhir  dan hurus a yang dituliskan  pada akhir sebuah suku kata atau berfungsi sebagai huruf bisu.
Contoh :
1.      tyv!ar@B+  (Kej. 1:1). a  adalah huruf diam pada akhir sebuah suku kata, karenanya tidak diberi huruf vokal atau shewa tak bersuara dibawahnya.  t  Pada akhir kat juga tidak mendapat huruf vokal atau shewa tak bersuara.
2.      <yh!l)a$      (kej. 1:1). Tiga konsonan pertama memiliki huruf vokal berbunyi. Mentuk final  <  berdiri semdiri tanpa disertai sebuah vokal atau sebuah shewa tak bersuara.
3.      lD@b+Y^w^    (Kej. 1:4). Kata ini terdiri dari 5 konsonan, tiga huruf vokal dan sebuah shewa tak bersuara. Shewa yang dibawah  b  haruslah bisu karena diikuti oleh huruf begadkefat dengan sebuah dageh lene (  D ).
Semua suku kata dalam bahasa Ibrani harus dimulai dengan sebuah konsonan apapun dari abjad Ibrani. Ada satu pengecualian dlam ketentuan ini, yakni saat sebuah kata benda dimulai dengan huruf  W , seperti dalam /yb@W.
Sebuah  suku kata Ibrani harus memuat satu (hanya satu) huruf vokal penuh . namun, sebagai tambahan untuk huruf vokal penuh itu, suku kata tersebut juga dapat berisi sebuah huruf semi vokal. Jumlah suku kata dalam sebuah kata ditentukan oleh jumlah huruf vokal penuh dalam kata itu, terlepas dari jumlah huruf semi vokal yang mungkin ada di dalamnya.
Contoh:
1.      tyv! / ar@B+  - kata ini mempunyai dua huruf vokal penuh, dan berarti kata ini memiliki dua suku kata. Kata ini juga memiliki sebuah huruf semi vokal, yang dituliskan di bawah konsonan yang memulai suku kata pertama.
2.      tyr!B+ - kata ini memounyai sebuah huruf vokal penuh dengan sebuah huruf semi vokal, dan karena itu diperlakukan sebagai sebuah kata yang hanya memiliki satu suku kata saja.
3.      <yh! /  la# - kata ini mempunyai dua huruf vokal penuh, maka kata ini memiliki dua suku kata. Huruf semi vokal berada di bawah huruf   a   tidak menjadikannya satu suku kata yang terpisah, namun meletakkannya pada suku kata pertama dari kata itu.
Suku kata Ibrani dikelompokkan ke dalam suku kata terbuka dan suku kata tertutup. Suku kata terbuka merupakan suku kata yang diakhiri oleh sebuah huruf vokal. Pada umumnya huruf vokal dari satu suku kata terbuka adalah huruf vokal panjang. Namun dapat juga merupakan vokal pendek jika diberi tanda aksen atau jika diikuti oleh sebuah konsonan yang diberi tanda shewa bersuara.
Suku kata tertutup adalah suku kata yang diakhiri oleh konsonan. Jika ada dagesh forte dalam sebuah huruf, maka huruf tersebut akan digandakan, dan suku kata sebelumnya akan suku kata tertutup. Huruf vokal yang ada dalam suku kata tertutup biasanya adalah vokal pendek, namun dapat juga merupakan pokal panjang, jika mendapat aksen.
1.      tyV!  /  ar@B+ - suku kata prtama adalah suku kata terbuka, karena diakhiri oleh a  , dan  a  tidak menutup sebuah suku kata. Suku kata kedua diakhiri oleh  t  dan merupakan suku kata tertutup.
2.      <y!m^V*h^  - ada 4 huruf vokal penuh dalam kata ini, yang menandakan bahwa kata ini menunjukkan 4 suku kata.  V Ditulis dengan dagesh forte, yang menunjukkan bahwa huruf ini digandakan. Jadi suku kata pertama adalah  vh^  . suku kata terakhir adalah konsonan, yang membuatnya menjadai sebuah suku kata tertutup.
3.      hd*l+ˌy* - dua vokal penuh menunjukkan adanya 2 suku kata. Shewa dibawah  l  adalah shewa bersuara sebagaimana ditentukan oleh meteg pada huruf vokal sebelumnya dan juga oleh ketidakhadiran dagesh lene pada huruf d yang mengikutinya.
4.      hc#u&ˌn^ - dua vokal penuh menunjukkan 2 suku kata. Karena shewa gabungan selalu vokal, maka pembagian ke dalam suku kataa harus terjadi di antara  n^  dan  u&. Walaupun sebuah vokal pendek tidak biasanya hadir dalam sebuah suku kata terbuka, hal tersebut dapat terjadi apabila suku kata tersebut diikuti oleh sebuah konsonan dengan sebuah shewa bersuara.
Latihan 4
1.      bagilah masing-masing kata berikut ini ke dalam suku-suku kata. Sebutkan suku katanya (tertutup atau terbuka) dan sebutkan pula masing-masing jenis huruf vokalnya (panjang atau pendek).
1
bT)k+T!
6
HL*K%
2
<y!֣d^y*
7
<yk!d*D+
3
Ev#j)
8
dym!u$ˌh#
4
Wbv+ˌy*
9
Er֣#D#B^
5
<olv*
10
aoBm!
2.      Tunjukkan dan sebutkan masing-masing shewa di bawah ini (apakah shewa bisu atau shewa bersuara).
Contoh : tyr!B+  - B+   merupakan shewa bersuara
1
tyr!B+
6
yT!r+֣B^d!w+
2
Dbu&ˌn^)
7
yd!n+l+T!
3
Wdb+ˌu*
8
yb@k+okK+
4
WbT+k+y!
9
Yr!B+d^B+!
5
El*
10
<yd!g+B)
3.      Salinlah tiap kata dari Kej 1:1, bagilah ke dalam suku-suku kata dan jelaskan masing-masing suku kata menurut jenis suku kata dan jenis huruf vokal yang dimilikinya.
4.      Berlatihlah menghafalkan Kej. 1:1











PELAJARAN VII
Kata Sandang Tertentu (awalan penentu)
1.      Bahasa Ibrani tidak mempunyai kata sandang tak tentu. Absennya kata sandang menunjukkan bahwa kata (benda) bersangkutan adalah ta tentu.
Contoh :
vya!
՚îš, seorang aki-laki
/B@
Bēn, seorang putra
tB^
Bat, seorang putri
<oy
yôm
2.      Artikel ( kata sandang tertentu ) tidak pernah   berdiri sendiri, naun menjadi awalan pada nomina yang tidak tentu. Bentuk artikel tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin dan jumlah kata benda yang diawalinya, bentuknya selalu sama untuk semua jenis kelamin dan jumlah.
3.      Kaidah utama yang harus diiuti dalam menuliskan artikel (kata sandang tertentu )adalah:
a.       Artikel ditulis : h^   ( h  ditambah pataḥ dan dagesh forte pada konsenan pertama dari nomina).
Contoh :
dy*
yād, tangan
dY*h^
hay-yād
loq
qôl
loQh^
Haq-qôl
bl@
lēv
bL@@h^
Hal-lēv
b.      Jika artikel merupakan awalan sebuah nomina yang konsonan awalnya adalah huruf gutural, bentuk artikel tersebut akan disesuaikan denagn kompensasi karena ketidakmungkinan huruf gutural diduakalikan. Berikut ini pengecualian yang perlu diperhatikan:
(1)    Sebelum huruf gutural kuat   h  dan j  , kata sandang biasanya ditulis sebagai h^ ( h ditambah pataḥ tetapi tanpa dagesh forte). Dalam situasi ini, h  dan   j disebut secara imlplisit telah diduakalikan, yaitu sebenarnya diduakalikan.
Contoh:
br#j##
(f)e-rev, pedang
br#j#h^
ha-ḥe-rev, peang itu
lk*yh@
he-khāl, kuil
lk*yh@h^
ha-he-khal, kuil itu
(2)    Sebelum huruf gutural lemah ( a, u, dan r ), artikel (kata sandang) biasanya  ditulis dengan  h* ( h ditambah dengan qameṣ).
Contoh :
var)
rō՚š, kepala
var)h*
hā-rō՚š, kepala itu
ba*
՚āv, ayah
ba*h*
hā-՚āv, sang ayah
ryu!
(f) ՚îr, (f) kota
ryu!h*
hā-՚îr, kota itu
(3)   Sebelum  h*   , dan sebelum  j*  yang tidak beraksen, atau  u*  tak beraksen, kata sandang yang dituliskan ialah  h#  (  h  ditamabah segol)
Contoh:
<k*j*
ḥā-kham, orang bijak
<k*j*h#
he-hā-kham, orang bijak itu
rp*u
՚ā-fār, debu
rp*u*h#
he-՚āfā, debu itu
<yr!h*
hā-rim, gunung-gunung
<yr!h*h#
he-hā-rîm, gunung-gunung itu
c.       Jika artikel merupakan awalan dari sebuah nomina yang dimiliki konsonan awal yod, diikuti oleh shewa (y+), maka artikel (kata sandang) tersebut biasanya ditulis h^ (h ditambah pataḥ, namun tanpa dagesh forte). Aturan yang sama kadang diterapkan ketika konsonan awaldari sebuah nomina adalah  m   , diikuti oleh shewa biasa  (  m+   ). Namun hal ini tidak berlaku pada huruf yang lain walaupun diikuti oleh shewa biasa.
Contoh :
<yd!l*y+
ylā-dîm, anak-anak
<yd!l*y+h^
ha-ylā-dîm, anak-anak itu
ra)y+
yᵉ՚ōr, sungai
ra)y+h*
ha-y-ōr, sungai itu
hL*s!m+
msil-lāh, jalan raya
hL*s!m+h*
ha-msil-lāh, jalan raya
Namun perhatikan pengecualian-pengecualian untuk huruf awal m+    :
<yk!l*m+
mᵉlā-khim, raja-raja
<yk!l*M+h^
ham-mᵉlā-khim, raja-raja itu
tomq)m+
mᵉqō-nîm, tempat-tempat
tomq)M+h^
Ham-mᵉqō-môt, tempat-tempat itu


(4)   Sebagian kecil nomina dalam bentuk tunggalnya mengalami perubahan internal ketika dicantumkan awalan penentu sebagai awalnya. Nomina-nomina yang paling penting tersebut sebagai berikut:

՚ereṣ, bumi

hā-՚ā-reṣ, bumi itu

har, gunung

hā-hār, gunung itu

՚am, bangsa

hā-՚ām, bangsa itu

Gan, kebun

hag-gān, kebun itu

Par, api jantan

hap-pār, sapi jantan itu

hag, perayaan

he-ḥāg, perayaan itu

՚ͣrôn, tabut

hā-՚ārôn, tabut  itu
Huruf Guturan ( Huruf Tenggorokan)
Huruf gutural adalah    a, h, j, u, dan kadangkala  r .
1.      Huruf gutural tidak dapat diduakalikan, sehingga tidak dibubuhi dagesh forte.
Perlu diketahui jika huruf gutural  yang tidak dibubuhi dagesh forte tersebut adalah huruf  h   ataupun  j  , maka vokal pendek yang mengawalinya tidak perlu diperpanjang. Dalam hal ini,  h   dan  j  dinyatakan secara implisit telah digandakan dan suku kata yang mendahului dianggap sebagai sebuah suku kata tertutup.
2.      Huruf-huruf gutural cenderung ada pada pada kelompok huruf fokal “ a” baik sebelum atau kadang-kadang sesudah huruf itu. Hal ini berlaku pada huruf gutural kuat seperti  h, j, dan u.jika satu dari huruf gutural ini muncul pad akhir sebuah kata dan didahului oleh sebuah huruf vokal panjang yang tidak dapat berubah, maka huruf itu tidak dalam kelompok “a” sehingga bunyi pendek “a” lainnya harus ditambahkan diantara huruf vokal dan gutural tersebut.
Contoh:
j^Wrw+
(Kej. 1:2|), wrûa
j^n)
(Kej. 6:9), nōa
u^yq!r*
(Kej. 1:6), rāqîa՚
H^b)G*
(I sam. 9:2), gāvōah
3.      Huruf-huruf gutural biasanya disertai dengan shewa gabungan bukan shewa biasa. Yang biasanya menyertai huruf gutural adalah sebuah hatef - fataḥ yaitu: (   &  ), akan tetapi huruf awal    seringkali disertai hatef – segol (   $  ). Jarang sekali huruf gutural muncul bersama-sama hatef-qameṣ  (    (   ).
Contoh huruf-huruf gutural dengan shewa gabungan:
rv#a&
՚ͣšer, yang
<yh!l)a$
՚ᵉlōhîm, Allah
<olj&
ͣlôm, mimpi
yl!j(
lî, penyakit
LATIHAN 5
1.Berilah kata sandang pada kata-kata berikut ini!
1
dy*
7
/v*u*
13
lk*yh@
2
ra)y+
8
Jr#a#
14
rh^
3
rB*d+m!
9
<u^
15
/G^
4
ty!֣B^
10
br#j#
16
gj^
5
hv*a!
11
j^Wrtyr!B+
17
<yr!h*
6
tu@
12
tyr!B+
18
var)

2.bagilah kata-kata berikut ke dalam suku-suku kata, dan sebutkan namasuku kata itu (terbuka atau tertutup), serta tuliskan apakah suku kata itu memiliki vokal panjang atau vokal pendek .
Contoh:  Ev#j)֣h^ suku kata pertama (jh^ ) adalah suku kata tertutup (  j   digandakan secara implisit), dan memiliki sebuah vokal pendek. Suku kata ke dua (  j)  ) adalah suku kata terbuka dan memiliki vokal panjang. Suku kata ketiga (  Ev#      )   adalah suku kata tertutup dan memiliki vokal pendek.
1
Ev#j)h^
6
<yh!l)a$h*
2
ryv!u*h#
7
<V@h^
3
ayb!N*h^
8
<oYh^
4
/oda*h*
9
hw*x+M!h^
5
/n*u*h#
10
<yr!b*D+h^

3.Semua  kata dalam artikel no. 2 di atas memiliki kata sandang tertentu. Jelaskan mengapa demikian!
4.Lengkapilah penulisan artikel pada kalimat di bawah ini!
1
Jr#a#h
7
ra)y+h
13
var)h
2
<oyh
8
/n*u*h
14
<olv*h
3
/ax)h
9
rh^h
15
bl@h
4
lh#a)h
10
<yh!l)a$h
16
ryu!h
5
<u^h
11
tyr!b+h
17
ty!b^h
6
gj*h
12
tu@h
18
hn*v*h

Kosa Kata
1
roa
՚ôr, terang
10
br#j#
(f) ḥe-rev, pedanh
2
Jr#a#
(f) ՚e-reṣ, bumi
11
Ev#j)
ḥō-šekh, kegelapan
3
rv#a&
՚ᵃšer, yang
12
bof
tōv, baik
4
ty!B^
ba-yit, rumah
13
<y*
yām, laut
5
tyr!B+
(f) bᵉrît, perjanjian
14
<y!m^
ma-yim, air
6
/G^
gan, kebun
15
El#m#
me-lekh, raja
7
rb*D*
dā-vār, kata, perihal
16
j^Wr
(f) rûaḥ
8
rh^
har, gunung
17
<olv*
Šā-lôm
9
gj^
hag, perayaan, pesta
18
hn*v*
Šā-nāh, tahun



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Mudah Bahasa Yunani 2

modul bahasa Ibrani 2

Belajar Mudah Bahasa Yunani 3