Modul Bahasa Ibrani
PELAJARAN I
I.
SEJARAH
BAHASA IBRANI
A.
Rumpun
Bahasa Semit
Bahasa-bahasa di timur tengah kuno
merupakan suatu rumpum yang biasanya disebut rumpun bahasa “semit”, sesuai
dengan anak-anak Sem anak Nuh, yang dianggab nenek moyang bangsa-bangsa Timur
Tengah menurut kejadian 10.
Rumpun tersebut ada 3 cabang:
1. Cabang
timur (bahasa Akkad, yang mencakup bahasa Babel dan Asyur)
2. Cabang
selatan (bahasa Arab dan bahasa Etiopia)
3. Cabang
barat (bahasa-bahasa Kanaan yakni: bahasa Ebia, Ugarit,Moab, Ibrani dan Aram)
2 bahasa dari rumpun Semit ini
dipergunakan dalam PL yakni:
1. Bahasa
Ibrani (hampir semua PL)
2. Bahasa
Aram ( Ezra 4:8 – 6:18; 7:12-26; Yeremia 10:11; Daniel 2:4-7:28)
B. Sejarah Bahasa Ibrani
Dapat dikatakan ada 5 masa dalam
perkembangan bahasa Ibrani:
1. Sebelum
1000 sebelum Masehi
2. 1000
– 500 sebelum Masehi
3. 500
sebelum Masehi – 500 sesudah Masehi
Selama 100- tahun ini
bahasa ibrani semakin kurang dipergunakan sebagai bahasa sehari-hari, akan
tetapi ia tetap dipentingkan sebagai bahasa agama
4. 500
-1900 sesudah Masehi
Selama 14 abad bahas
Ibrani hidup sebagai bahasa sastra untuk orang Yahudi, tetapi tidak dipakai
dalam hidup sehari-hari. Sejak abad -16 bahasa Ibrani diperbaharui, akan tetapi
masih dalam bidang sastra
5. Abad
ke-20
Bahasa Ibrani modern ini pada dasarnya
serupa dengan bahasa Alkitab, tetapi bahasanya dan pengucapannya disederhanakan
dan banyak kata yang baru dibentuk adipinjam dari bahasa lain.
II.
ABJAD
IBRANI
Abjad Ibrani terdiri dari 22 huruf, yakni
huruf-huruf konsonan saja.
No. urut
|
Nama
huruf
|
Bentuk
cetak
|
transiliterasi
|
ucapan
|
nilai
|
|
||
Biasa
|
final
|
|||||||
1
|
Alef
|
a
|
|
̕
|
Tak berbunyi
|
1
|
||
2
|
Bet
|
b (B)
|
|
ḇ
(b)
|
buah
|
2
|
||
3
|
Gimel
|
g (G)
|
|
ḡ (g)
|
gigi
|
3
|
||
4
|
Dalet
|
d (D)
|
|
ḏ (d)
|
damai
|
4
|
||
5
|
He
|
h
|
|
h
|
hari
|
5
|
||
6
|
Waw
|
w
|
|
w
|
wanita
|
6
|
||
7
|
Zayin
|
z
|
|
z
|
zaitun
|
7
|
||
8
|
Khet
|
j
|
|
ḥ
|
khotbah
|
8
|
||
9
|
Tet
|
f
|
|
ṭ
|
tanah
|
9
|
||
10
|
Yot
|
y
|
|
y
|
ya
|
10
|
||
11
|
Kaf
|
k (K)
|
i
|
ḵ (k)
|
kota
|
20
|
||
12
|
Lamed
|
l
|
|
l
|
lama
|
30
|
||
13
|
Mem
|
m
|
<
|
m
|
mata
|
40
|
||
14
|
Nun
|
n
|
/
|
n
|
nasihat
|
50
|
||
15
|
Samekh
|
s
|
|
s
|
singa
|
60
|
||
16
|
Ayin
|
u
|
|
̕
|
Tak berbunyi
|
70
|
||
17
|
Pe
|
p
(P)
|
[
|
p
|
puas
|
80
|
||
18
|
Tsade
|
x
|
J
|
ṣ
|
nats
|
90
|
||
19
|
Qof
|
q
|
|
q
|
quran
|
100
|
||
20
|
Res
|
R
|
|
r
|
rawat
|
200
|
||
21
|
Sin
|
?
|
|
ś
|
singa
|
300
|
||
22
|
Shin
|
v
|
|
š
|
syukur
|
300
|
||
23
|
Taw
|
t
|
|
t
|
tanah
|
400
|
||
|
|
|
|
|
|
|
||
Keterangan:
1. Pemakaian
titik dibawah huruf (ḥ) adalah transliterasi j, titik
di bawah huruf ( ṭ )adalah transliterasi dari hurf f, dan titik yang ada di bawah huruf (ṣ)
adalah transliterasi dari huruf x.
Hal ini dimaksudkan untuk mebedakannya dengan huruf yang lain yang mempunyai
pengucapan yang sama.
2. Sebenarnya
huruf Ibrani ada 22, huruf v dan
huruf c dianggap sebagai varian
dari huruf yang sama
3. Bahasa
Ibrani kuno ditulis tanpa huruf vokal,
itulah sebabnya tidak ada huruf vokal dalam abjad Ibrani. Penulisan vokal baru
muncul sekitar tahun 500 Masehi sampai
1000 Masehi. Penulisan huruf vokal ini sangat perlu dituliskan, supaya lebih
mengerti arti dari tulisan Ibrani, khususnya magi para pemula.
4. Penulisan
Ibrani ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri.
t c v r q x p u s n m
l k y f j z w h d g b a
huruf di atas harus di
baca dari kanan ke kiri.
5. Tidak
ada huruf besar dalam huruf Ibrani
6. Dagesh
lene diberikan ke enam huruf dalam huruf |Ibrani yakni : B, G, D, K, P, T.
Titik tersebut diberikan apabila dari 6 huruf diatas berada diawal suku kata.
Ke-6 huruf tersebut dapat dihafal dengan singkatan BeGaDKeFaT.
Adanya dagesh lene bagi
Huruf Bet, kaf, pe, membuat huruf
tersebut diucapkan dengan keras. Tanpa dagesh lene pengucapan huruf menjadi
lembut. Tiga huruf lain yakni gimel, dalet dan taw, selalu diucapkan dengan
keras, baik pakai dagesh lene maupun tidak pakai dagesh lene.
B =
b, tetapi b = v
K =
k, tetapi k = kh
P =
p, tetapi p = f
G =
g, dan
g
= g
D =
d, dan d = d
T =
t , dan t = t
7. Ada
5 huruf Ibrani ketika berada di akhir kata berubah bentuk :
Bentuk biasa
|
Bentuk akhir
|
k
|
I
|
m
|
<
|
n
|
/
|
p
|
[
|
x
|
J
|
8. Ada
5 huruf Ibrani digolongkan sebagai huruf gutural (huruf tenggorokan) yaitu:
a, h, j, u dan
kadang kala huruf r
Latihan
1
1. Tuliskan
abjad Ibrani 25 kali di buku kotak-kotak.
2. Hafalkan
22 abjad Ibrani tanpa melihat teks.
3. Terjemahkan
ke huruf latin setiap kata di bawah ini!
Ibrani
|
Latin
|
Ibrani
|
Latin
|
llvl
|
_______________
|
<u
|
________________
|
llv
|
_______________
|
[sam
|
________________
|
zblw
|
_______________
|
<ywgm
|
________________
|
zB
|
_______________
|
hcu
|
________________
|
byvhl
|
_______________
|
hnqm
|
________________
|
idy
|
_______________
|
/ynqw
|
________________
|
lu
|
_______________
|
ybvy
|
_________________
|
twbrj
|
_______________
|
lu
|
_________________
|
tbvwn
|
_______________
|
rwBf
|
_________________
|
law
|
_______________
|
Jrah
|
_________________
|
4. Telitilah
huruf-huruf di bawah ini dan pelajari perbedaan setiap huruf tersebut, lalu
tuliskan namanya:
1
|
B
, K, P
|
________________
|
6
|
w,
z, y
|
____________________
|
2
|
[,
q
|
________________
|
7
|
\,<,s
|
____________________
|
3
|
G,
n
|
________________
|
8
|
f
,m
|
____________________
|
4
|
i,
/
|
________________
|
9
|
h,
j, T
|
____________________
|
5
|
z,
r
|
_________________
|
10
|
u,
x, J
|
____________________
|
5. Apakah
kesamaan dari huruf-huruf dalammasing-masing kelompok di bawah ini?
1
|
t p
k d g b
|
_____________________________
|
2
|
J
[ / m i
|
_____________________________
|
3
|
r
u j h a
|
_____________________________
|
4
|
p
k b
|
_____________________________
|
PELAJARAN II
VOKALISASI
Seperti disampaikan sebelumnya bahwa, Bahasa Ibrani kuno
ditulis tanpa huruf vokal, vokal baru
muncul sekitar tahun 500 Masehi-1000 Masehi.
Pada masa awal perkembangan bahasa ini,
beberapa konsonan mulai berfungsi bukan hanya sebagai kononan juga sebagai
vokal. Sehingga a dan h dipakai untuk
menunjukkan vokal dalam kelompok “a”, sedangkan huruf y untuk
menunjukkan huruf vokal dalam kelompok “e” dan “i”, sementara huruf w untuk menunjukkan huruf
vokal dalam “o” dan “u”. Perhatikan tabel di bawah ini:
konsonan
|
Nama
huruf
|
Mewakili
vokal
|
Contoh
pengucapan
|
y
|
Yod
|
î
, ê
|
yl dapat dibaca lî atau lê
|
w
|
Waw
|
û , ô
|
wl
dapat dibaca lû atau lô
|
h (berada
pada akhir kata)
|
He
|
â , ēh, ōh
|
hl
dapat dibaca lâ, lēh, lōh
|
Untuk menunjukkan bahwa bunyi vokal
dibaca panjang maka dalam transliterasi selalu diberi tanda sirkumpleks : ̂
1.
Tanda-tanda
vokal dalam bahasa Ibrani.
No
|
Nama
vokal
|
Tanda
|
Posisi
pada konsonan
|
bunyi
|
Contoh
kata
|
Arti
kata
|
1
|
Qames
|
*
|
a*
|
ā ‘lādang’
|
ba*
|
bapa
|
2
|
Patah
|
^
|
a^
|
ă ‘ lăki-lăki
|
tB^
|
putri
|
3
|
Sere
|
@
|
a@
|
ē ‘ dēsa’
|
la@
|
Alah
|
4
|
Sere-yod
|
y @
|
ya@
|
ê ‘dêsa
|
tyB@
|
Rumah
|
5
|
Segol
|
#
|
a#
|
ě ‘ ěnak’, jelěk
|
lq#v#
|
syikal
|
6
|
Hireq-yod
|
y
!
|
ya!
|
î ‘sîp’
|
ayh!
|
Ia(f)
|
7
|
Hireq
|
!
|
a!
|
ĭ ‘mĭnyak’
|
<u!
|
dengan
|
8
|
Holem
|
)
|
a)
|
ō ‘ ōpa’
|
aO
|
tidak
|
9
|
Holem-waw
|
o
|
oa
|
ô ‘ôpa’
|
roa
|
terang
|
10
|
Qames-hatuf
|
*
|
a*
|
ŏ ‘pŏlŏs’
|
lK*
|
semua
|
11
|
Sureq
|
W
|
Wa
|
û ‘lûsa’
|
aWh
|
Ia
(m)
|
12
|
gibbus
|
ֻ
|
a%
|
ŭ ‘mŭsnah’
|
/j*l+v%
|
meja
|
Catatan :
1. Tanda
vokal biasanya ditempatkan di bawah huruf konsonan kecuali holem, holem-waw dan sureq.
2. Vokal
dibedakan ke dalam huruf vokal panjang dan pokal pendek:
a. Yang
termasuk kedalam vokal panjang adalah vokal games, sere, sere-yod, hireq-yod,
holem, holem-waw dan sureg
b. Yang
termasuk vokal pendek adalah patah, segol, hireq, qames-hatuf, dan gibbus
3. Seringkali
dalam bahasa lian, tidak banyak perbedaan pengucapan antara hireq-yod, dan
hireq atau sureq dan gibbus juga games dan patah.
4. Qames
( * ) dan qames-hatuf
( * ) memiliki bentuk yang sama, yang satu mewakili
vokal panjang “ a” dan yang lain mewakili vokal pendek bagi vokal “o”. Perlu
diketahui bahwa qames-hatuf jarang sekali muncul dalam tulisan Ibrani.
5. Jika
holem ( )))
mendahului huruf v maka holem boleh
digabungkan dengan titik di sebelah kanan atashuruf v , sehingga hanya satu titik tetapi
memiliki 2 fungsi. Contoh: hv#m (mōšě).
Demikian juga jika holem ada di belakang huruf
c,
satu
titik diberikan di sebelah kiri atas dari c. Contoh : an@c
(sōnē)
6. Holem
dan holem-waw sering ditukar pemakaiannya. Contoh, kata sift jamak maskulin
untuk kata’baik’ boleh ditulis <yb!f), tōvîm atau
<yb!of tôvîm
2. Vokal
Homogen
Ada 5 vokal homogen di
dalam huruf Ibrani antara lain:
a. y
@ =
ê
b. y
# = ê
c. y
! = î
d. o = ô
e. W = û
Tulisan huruf vokal bersama vokal homogennya disebut
“ tulisan lengkap”, misalnya:
dyw!D*
|
dāwîd
|
Hireq lengkap
|
Ba*oy
|
Yô’āb
|
Holem lengkap
|
tyB@
|
bêt
|
Sere lengkap
|
Akan tetapi adakalanya tulisan lengkap
tersebut dapat muncul tanpa huruf vokal homogen (tulisan tidak lengkap) dan untuk arti kata tersebut tidak ada
pengaruh.
Contoh: dw!D*
dāwid, ba*y) yō’āb, rB@ bēt
Perhatikanlah:
Jika
y
dan
w didahului oleh
vokal sejenis (vokal homogen), maka y dan w tidak akan diucapkan sebagai konsonan, dan
pengucapannya diperpanjang vokal homogennya, seperti nampak dalam kata di bawah
ini:
a. ym! Dibaca mî
(bukan miy)
b. ym@ dibaca
mê (bukan mey)
c. om
dibaca
mô (bukan mow)
d. Wm dibaca mû
(bukan muw)
Akan tetapi, jika huruf vokal dan
didahului oleh vokal yang tidak homogen, maka huruf vokal tersebut akan
berfungsi dan terdengar sebagai konsonan biasa. Contoh:
a. ym^ dibaca
may bukan mâ
b. ym*
dibaca māy
bukan mâ
c. wm!
Dibaca miw
bukan mî
d. wm@
dibaca mēw
bukan mê
3. He
( h
) pad akhir kata
Jika huruf h berada di huruf terakhir sebuah
kata, ia tidak dianggab sebagai konsonan melainkan menandai bahwa kata tersebut
berakhir dengan sebuah vokal (qames, sere, segol dan holem). Pada posisi itu
huruf h tidak diucapkan walaupun huruf h dapat muncul. Contoh :
hl*G* gālā
hl@G) gōlē hl#G) gōle
hOG* gālō
akan tetapi apabila
huruf h pada akhir kata muncul dengan titik, h harus diucapkan.
LATIHAN 2
1. Latihlah
menghafalkan huruf-huruf vokal yang ada
tanda vokalnya sampai anda terbiasa dengan bunyinya!
2. Tuliskan
ke huruf latin kata-kata di bawah ini dan perhatikan tanda-tanda vokal yang ada
dalam setiap kata!
1
|
ga#
|
11
|
roD
|
21
|
cy#
|
31
|
tn)
|
2
|
ba^
|
12
|
fyh@
|
22
|
qK@
|
32
|
fn%
|
3
|
tyB@
|
13
|
gh%
|
23
|
rK)
|
33
|
[s@
|
4
|
dB!
|
14
|
loh
|
24
|
lyK!
|
34
|
/Ws
|
5
|
boB
|
15
|
lyw!
|
25
|
tl#
|
35
|
ayP@
|
6
|
lB%
|
16
|
tw#
|
26
|
/yl!
|
36
|
fP#
|
7
|
/B)
|
17
|
rf^
|
27
|
fm#
|
37
|
tWr
|
8
|
/G%
|
18
|
lWf
|
28
|
/m!
|
38
|
lc
|
9
|
fyG@
|
19
|
fy#
|
29
|
/m#
|
39
|
lv)
|
10
|
/D#
|
20
|
sWy
|
30
|
dyn!
|
40
|
lWT
|
3. y dan w dapat berfungsi bukan
hanya sebagai konsonan tetapi juga sebagai vokal. Coba bedakan kata-kata di
bawah ini, apakah y dan w berfungsi sebagai
konsonan atau vokal.
1
|
/y!u^
|
5
|
yh!yw!
|
9
|
yh!y+w^
|
13
|
vya!
|
2
|
vyr@
|
6
|
dy*
|
10
|
tyB@
|
14
|
<oy
|
3
|
doy
|
7
|
<yc!
|
11
|
vy@
|
15
|
dWr
|
4
|
/yv!
|
8
|
<Wq
|
12
|
voB
|
16
|
/Wl
|
4. Tuliskan
kata-kata di bawah ini ke huruf Ibrani!
1
|
lênā
|
6
|
nēlî
|
11
|
gôr
|
16
|
qôṭēl
|
2
|
pîsô
|
7
|
dûmā
|
12
|
mēm
|
17
|
hāšîm
|
3
|
nôrā
|
8
|
rêla
|
13
|
҆ āḵal
|
18
|
gādôl
|
4
|
bînā
|
9
|
ben
|
14
|
šōfēt
|
19
|
mōlênû
|
5
|
môlû
|
10
|
bēn
|
15
|
҆ emet
|
20
|
҆ āfār
|
PELAJARAN III
SHEWA
Selain huruf-huruf vokal penuh seperti
dalam daftar di atas, bahasa Ibrani memakai beberapa huruf vokal yang disebut
semi vokal. Huruf-huruf ini adalah
huruf-huruf vokal yang telah diperpendek untuk tujuan pelafalan. Dan
untuk dpat memahami huruf-huruf semi vokal, kita harus memulai dengan Syewa
( aw*v+ ).
Dalam
bahasa Ibrani ada 2 macam shewa, (shewa bersuara dan tidak bersuara atau sewa bisu). Tanda shewa
dalam bahasa Ibrani (
+ ) yang bunyi e dan shewa ini ditulis dibawah konsonan baik
konsonan pda permulaan sebuah kata maupun pada permulaan dari sebuah suku kata.
1. Tiga
huruf vokal pendek yang ada dalam shewa gabungan adalah patah, segol dan qames –hatuf
seperti tabel di bawah ini:
|
Nama
|
Tanda
|
Ucapan
|
Cntoh
Ibrani
|
Tranliterasi
|
Shewa
biasa
|
Shewa
bisu
|
+
|
Tidak
diucapkan
|
lf)q+n!
|
niqtōl
|
Shewa bersuara
|
+
|
“ e “ pepet
|
hd*Why+
|
yᵉhûdā
|
|
Shewa
gabungan
|
ḥatef
- pataḥ
|
^+
|
“ a
“ a
paling pendek
|
<r*a&
|
҆ ᵃrām
|
ḥatef - segol
|
#+
|
“ e “ paling
pendek
|
<yh!Oa$
|
҆ ᵉlōhîm
|
|
ḥatef
- qameṣ
|
*+
|
“ o “
paling pendek
|
yl!j(
|
ḥᴼlî
|
Keterangan
:
a. ḥatef
- pataḥ ( & )
dilafalkan seperti patah yang diucapkan dengan cepat.
b. ḥatef
– segol ( $ ) dilafalkan seperti segol yang diucapkan
dengan cepat
c. ḥatef
- qameṣ ( ( )
dilafalkan seperti qamesh – hatuf diucapkan dengan cepat.
2. Tanda
shewa yang dituliskan dengan tanda yang sama persis dengan shewa bersuara ( +
), akan tetapi tujuannya sama sekali
berbeda. Shewa bersuara, baik yang bias maupun
yang gabungan, akan dituliskan di bawah sebuah kononan yang memulai
sebuah kata. Sedangkan shewa bisu hanya dituliskan di bawah konsonan yang
mengakhiri sebuah suku kata. Oleh sebab itu, shewa bisu juga berfungsi sebagai
pemisah suku kata. Khususnya untuk penulisan huruf kaf final ( i ),
biasanya diberi shewa bisu di tengahnya ( E ).
Hal ini dilakukan untuk membedakannya dari huruf-huruf lain yang mempunyai
bentuk final.
Contoh
: El@
lēkh; El#m# mĕlĕkh
3. Perbedaan
shewa bersuara dan shewa bisu.
a.
Shewa bersuara (vocal
shewa)
1). Setiap tanda shewa berada dibawah
konsonan pertama dari sebuah kata selalu bersuara. Contohnya:
hd*Why+ yᵉhûdā
2). Jika Tanda shewa yang didahului oleh
vokal panjang ( * , @ ,
y @ , y !
, ) ,
o, W
) selalu bersuara. Contoh:
ht*t+v*
|
šātᵉtā
|
Wdr+
y@
|
yērᵉdû
|
i*m+yc!y+
|
yᵉśîmᵉ ḵā
|
Wkr+B)
|
bōrᵉ ḵû
|
|
|
|
|
b.
Shewa bisu (silent
shewa)
1.). Setiap shewa yang didahului oleh
vokal-vokal pendek, selalu bisu. Contoh:
<y*r+m!
|
Miryām
|
Bukan
mirᵉyām
|
hl*y+l^
|
laylā
|
Bukan
layᵉlā
|
2). Jika ada 2 tanda berturut-turut di
tengah kata, maka yang pertama bisu dan yang kedua bersuara. Contoh:
Wrm+v+y! yišmᵉrû
3). Jika ada 2 tanda shewa
berturut-turut di akhir kata, maka dua-duanya bisu.
Contoh: f+v+q qōšṭ
4. Shewa
bersuara pada huruf guturals
Untuk
shewa bersuara pada 4 huruf gutural tidak pernah mendapat shewa bersuara,
melainkan salah satu dari shewa gabungan seperti dalam penjelasan A.1 di atas.
( shewa gabungan dengan pataḥ , segol atau qamesh yang mengakibatkan
pengucapannya lebih pendek dibanding vokal-vokal lain.
Kosa
Kata
Semua kata benda dalam daftar di bawah
ini adalah bergender Maskulin, kecuali jika diberi tanda khusus. Semua kata
benda femini akan ditandai huruf (f) di sampangnya.
1
|
ba*
|
Bapa, leluhur
|
10
|
tB^
|
Putri (f)
|
2
|
ja*
|
Saudara
|
11
|
la@r*c+ y!
|
Israel
|
3
|
toja*
|
Saudari (f)
|
12
|
bl@
|
Hati
|
4
|
vya!
|
Pria, suami
|
13
|
ryu!
|
Kota
|
5
|
hV*a!
|
Wanita (f)
|
14
|
[ou
|
Burung
|
6
|
<a@
|
Ibu (f)
|
15
|
<u^
|
Umat, bangsa
|
7
|
<d*a*
|
Manusia, umat manusia
|
16
|
loq
|
Suara
|
8
|
<yh!l)a$
|
Allah
|
17
|
var)
|
Kepala
|
9
|
/B@
|
putra
|
18
|
<v@
|
Nama
|
PELAJARAN IV
Dagesh
Dagesh artinya tusuk diberikan kepada
titik yang ditempatkan di tengah konsonan. Ada 2 macam dagesh dalam bahasa
ibrani.
1. Dagesh
lene.
Dageh lene adalah
sebuah titik yang ditempatkan di tengah enam konsonan seperti yang sudah kita
pelajari dalam pelajaran sebelunya yakni diberikan ke huruf bet, gimel, dalet,
kaf, pe, yang disingkat dengan (begadkefat)
taw untuk menunjukkan kapan konsonan-konsonan tersebut harus lilafalkan
dengan keras atau lembut. Dalam dagesh lene tidak ada penggandaan bagi konsonan
yang diberi titik di tengah.
Huruf-huruf begadkefat senantiasa memiliki titik
pengeras:
a. Pada
permulaan kata
Contoh:
ar*B*
|
Bārā᾿
|
<D*
|
dām
|
<yn!P*
|
pānîm
|
b. Pada
permulaan suku kata, yakni kalau didahului oleh shewa bisu. Contoh :
tP*v+m!
|
mišpāt
|
j^B@z+m!
|
mizbēaḥ
|
c. Dalam
konsonan terakhir dari sebuah kata yang berakhir dengan dua konsonan
berturut-turut tanpa disela vokal. Contoh:
T+l+f^q* qātalt
Sebaliknya,
huruf-huruf begadkefat tidak mendapat titik pengeras bila didahului oleh vokal
ataupun shewa bersuara
Contoh
:
Ayb!n*!
|
b
|
Didahului
vokal
|
td#l#om
|
t,
d
|
Didahului
vokal
|
hq*d*y+
|
d
|
Didahului shewa bersuara
|
todl+oT
|
d
|
Didahului
shewa bersuara, h didahului
vokal
|
2.
Dagesh forte (titik
penduakalian)
Jika
dalam suatu kata Ibrani satu konsonan muncul dua kali berturut-turut tanpa
disela vokal, maka konsonan tersebut tidak perlu ditulis rangkap, melainkan
diberi titik di tengahnya.
Contoh:
“ gitēl “
|
Ditulis :
|
lF@q!
|
“ himmalēḵ “
|
Ditulis :
|
El@M*h!
|
“ hayyî”
|
Ditulis :
|
Y Y!j^
|
“ mᵉbannā “
|
Ditulis :
|
hN*b^m+
|
“ ballû “
|
Ditulis :
|
WLB^
|
Dagesh
forte dapat diletakkan dalam konsonan apa saja kecuali huruf gutural (a,h,j,y,r )
Cara
membedakan dagesh lene dan dagesh forte pada huruf begadkefat
a. Dagesh
forte selalu di dahului oleh vokal
b. Dagesh
forte tidak pernah didahului oleh vokal atau shewa bersuara.
Shewa di bawah
sebuah huruf yang memiliki dagesh forte senantiasa shewa bersuara
Ada 3 aturan
dasar untuk membedakan dagesh lene dan dagesh forte, antara lain:
a.
Sebuah dagesh forte ada
dalam huruf apa saja kecuali begadkefat dan titiktersebut menandai huruf
rangkap/digandakan
b. Titik
di dalam begadkefat adalah dagesh lene, bila huruf itu tidak secara langsung
didhului oleh vokal
c. Titik
rangkap di dalam begadkefat akan menjadi dagesh forte bila huruf tersebut
secara langsung didahului oleh sebuah vokal.
(bagi
huruf begadkefat, Dagesh lene tidak pernah dituliskan setelah sebuah huruf
vokal, seangkan dagesh forte selalu ditulis setelah sebuah vokal.)
Contoh
:
qyD!x^
|
ṣaddîq
|
hD*m!
|
middā
|
ryP!s^
|
sappîr
|
/f#B#
|
beṭen
|
rB*d+m!
|
midbār
|
sk^T+w^
|
wattᵉkas
|
Kosa Kata
hk*r*B+
|
Berkat
|
<d*
|
Darah
|
jb^z#
|
Kurban sembelihan
|
j^B@z+m!
|
Mezbah
|
<yn!P*
|
Wajah, muka,
permukaan (selalu jamak)
|
yn@p+l!
|
Di depan
|
qd#x#
|
Keadilan, kebenaran
|
hq*d*x+
|
(f) Keadilan,
kebenaran
|
qyD!x^
|
Adil, benar
|
LATIHAN 3
1.
Ada huruf begadkefat di
bawah ini, tambahkan dagesh lene bila huruf tersebut tergolong salah satu dari
huruf begadkefat.
1
|
bt)k+a#
|
5
|
rb*d*
|
9
|
bk*v+m!
|
13
|
<yn!p*
|
2
|
dg#b#
|
6
|
ld^g+y!
|
10
|
vodq*
|
14
|
vp#n#
|
3
|
tyb@
|
7
|
[s#k#
|
11
|
fp*v+m!
|
15
|
hr*ot
|
4
|
lodg*
|
8
|
rb*d+m!
|
12
|
ayb!n*
|
16
|
bt)k+t!
|
2.
Garis bawahi kata-kata
di bawah ini yang memiliki sebuah dagesh forte.
hT*a^
|
hN@h!
|
aS@K!
|
yV!v!
|
roBG*
|
hY*j^
|
fP*v+m!
|
hn*WmT+
|
rB@D!
|
/D@r+y^
|
rB@v!
|
hL*p!T+
|
3.
Kejadian 2:3
PELAJARAN V
TANDA BACA
1.
Maggef ([Q@m^ )
Maqqef
adalah garis yang dipakai untuk menghubungkan dua kata atau lebih di dalam satu
ayat. Dalam kata lain garis datar tebal
yang ditempatkan di bagian atas, diantara dua kata atau lebih. Contoh:
a. ol ˉ
ar*q+ Y! ˉ hm^
b. <d*a* ˉ lK*
c. /k@ ˉ yh!y+w^
Semua
kata yang bukan kata terakhir dalam kata tersebut akan hilang tekana utama
pengucapannya. Jika hal itu terjadi maka huruf-huruf voka tertentu akan
mengalami perubahan. Contoh: lK) artinya
’semua’ menjadi lK*
(dengan qames – hatuf)
jika ditempatkan sebelum maqqef seperti dalam <oYh^ ˉ lK* demikian
juga kata hm*,
‘apa’
menjadi hm^ jika
gigabungkan dengan kata berikutnya oleh sebuah maqqef, seperti dalam ol ˉ ar*q+ Y! ˉ hm
Kebanyakan
maqqef muncul pada kata-kata yang
bersuku kata satu. Contoh:
la#
|
Pada/bagi
|
al)
|
tidak
|
du^
|
Pada/bagi
|
<a!
|
jika
|
hm*
|
apa
|
lu^
|
atas
|
<G^
|
juga
|
ym!
|
siapa
|
<u!
|
dengan
|
lK)
|
semua
|
/m!
|
dari
|
/P#
|
Agar/kalau tidak
|
2.
Meteg ( gt#m# )
Meteg
adalahgaris tegak kecil yang ditempatkan di sebelah kiri sebuah tanda vokal.
Meteg
memiliki beberapa tujuan antara lain:
a. Meteg
kadang dipakai untuk menandai huruf vokal panjang yang dituliskan pada dua suku
kata atau lebih. Contoh:
u^yq!r*ˌl* (Kejadian 1:8) <h#n@yˌm!l+
(kejadian 1:21) tc#˼m#r)ˌh*
(kejadian 1:21)
b. Meteg
dapat dipakai bersama dengan huruf vokal
pendek yang dituliskan tepat sebelum shewa gabungan. Contoh:
hc#u&ˌn^
(Kel.1:26) db)u&ˌT^
(Kel. 20:9)
db)u&ˌl^
(Kej, 3:23)
hc#u#ˌa#w+ (Kej. 35:3)
c. Meteg
dapat dipakai bersama dengan huruf-huruf vokal panjang maupun vokal pendek yang
dituliskan tepat sebelum shewa biasa (bersuara). Contoh:
oty+ˌj^w+
|
(Kej. 1:24)
|
yh!y+ˌw^
|
(Kej. 3:23)
|
hd*l+ˌy*
|
(Kej.4:22)
|
Wkl+ˌY@w^
|
(Kej. 9:23)
|
d. Meteg
dapat juga dipakai bersama dengan huruf-huruf vokal panjang yang tidak dapat
diubah, yang dituliskan sebelum sebuah maqqef. Contoh:
hm*d*a&ˌh* ̅ y̩n@P+
|
(Kej. 2:26)
|
rp*u*̅y̩K!
|
(Kej. 3:19)
|
la@̅ty̩K@
|
(Kej. 12:8)
|
3.
Aksen
Setiap
kata dalam PL Ibrani, kecuali yang dihubungkan dengan kata lain oleh sebuah
maqqef, memiliki tanda aksen utama pada bunyi suku katanya.
Tanda
aksen dalam bahasa Ibrani memiliki 3 fungsi:
a. Menanda
suku kata berbunyi (suku kata yang diberi aksen) pada sebuah kata. Kata – kata
yang beraksen pada suku apapun selain dari suku kata terakhir ditandai dengan
sebuah munaḥ ( ˼ ). Contoh :
[l#֣a**
|
Tl#֣D*
|
/y!֣z^
|
El#֣m#
|
Jiklau sebuah kata dituliskan tanpa semuah munaḥ,
maka dapat diasumsikan bahwa tekanan pengucapannya adalah pada suku kata
terakhir. Contoh :
hT*a^
|
dw!D*
|
hv#m)
|
la@r*c+y!
|
b.
Tanda aksen Ibrani
menjadi pedoman untuk mendaraskan teks-teks Alkitab di sinagoge. Akan tetapi
gulungan-gulungan kitab yang ada di sinagoge ditulis tanpa vokal, huruf vokal
maupun tanda aksen, semua diingat melalui hafalan
c.
Tanda aksen Ibrani
berfungsi sebagai tanda baca, menunjukkan bagaimana struktur kalimat terlihat
ketika aksen-aksen itu ditaruh dalam teks. Sebagai tanda baca, maka aksen itu
bisa bersifat disjungsi (memisahkan) atau konjungsi (menggabungkan).
Tanda
baca atau aksen yang memisahkan antara kata atau menunjukkan “pause” dalam
perkembangan logis sebuah kalimat.
a.
Silluq dan sof pasuq.
Sof pasuq ( .
) menandai akhir kalimat (dalam bahasa Indonesia titik sebuah kalimat). Contoh
dalam Kejadian 1:1 . Jr#a*h*
b. Atnaḥ ( ֑ )
adalah pemisah yang menandai pause kecil ( titik koma atau
titik dua )
c. Zaqef
qaton (
֔ ), titik dua di atas
sebuah konsonan dapat disejajarkan dengan
“ Koma” dalam kalimat bahasa indonesia .
PELAJARAN
VI
SUKU KATA
Tiap- tiap
konsonan dalam sebuah kata Ibrani harus diikuti oleh sebuah bunyi huruf vokal
atau sebuah shewa bisu, kecuali konsonan-konsonan akhir dan hurus a
yang dituliskan pada akhir sebuah suku
kata atau berfungsi sebagai huruf bisu.
Contoh :
1.
tyv!ar@B+ (Kej.
1:1). a adalah huruf diam pada akhir
sebuah suku kata, karenanya tidak diberi huruf vokal atau shewa tak bersuara
dibawahnya. t Pada akhir kat juga tidak mendapat huruf vokal
atau shewa tak bersuara.
2. <yh!l)a$ (kej. 1:1). Tiga
konsonan pertama memiliki huruf vokal berbunyi. Mentuk final <
berdiri semdiri tanpa disertai sebuah vokal atau sebuah shewa tak
bersuara.
3.
lD@b+Y^w^ (Kej.
1:4). Kata ini terdiri dari 5 konsonan, tiga huruf vokal dan sebuah shewa tak
bersuara. Shewa yang dibawah b haruslah bisu karena diikuti oleh huruf
begadkefat dengan sebuah dageh lene ( D ).
Semua suku kata
dalam bahasa Ibrani harus dimulai dengan sebuah konsonan apapun dari abjad
Ibrani. Ada satu pengecualian dlam ketentuan ini, yakni saat sebuah kata benda
dimulai dengan huruf W , seperti dalam
/yb@W.
Sebuah suku kata Ibrani harus memuat satu (hanya
satu) huruf vokal penuh . namun, sebagai tambahan untuk huruf vokal penuh itu,
suku kata tersebut juga dapat berisi sebuah huruf semi vokal. Jumlah suku kata
dalam sebuah kata ditentukan oleh jumlah huruf vokal penuh dalam kata itu,
terlepas dari jumlah huruf semi vokal yang mungkin ada di dalamnya.
Contoh:
1.
tyv! / ar@B+ - kata ini mempunyai dua huruf vokal penuh,
dan berarti kata ini memiliki dua suku kata. Kata ini juga memiliki sebuah
huruf semi vokal, yang dituliskan di bawah konsonan yang memulai suku kata
pertama.
2. tyr!B+ -
kata ini memounyai sebuah huruf vokal penuh dengan sebuah huruf semi vokal, dan
karena itu diperlakukan sebagai sebuah kata yang hanya memiliki satu suku kata
saja.
3.
<yh! /
la# - kata ini mempunyai dua huruf vokal
penuh, maka kata ini memiliki dua suku kata. Huruf semi vokal berada di bawah
huruf a tidak menjadikannya satu suku kata yang
terpisah, namun meletakkannya pada suku kata pertama dari kata itu.
Suku kata Ibrani
dikelompokkan ke dalam suku kata terbuka dan suku kata tertutup. Suku kata
terbuka merupakan suku kata yang diakhiri oleh sebuah huruf vokal. Pada umumnya
huruf vokal dari satu suku kata terbuka adalah huruf vokal panjang. Namun dapat
juga merupakan vokal pendek jika diberi tanda aksen atau jika diikuti oleh
sebuah konsonan yang diberi tanda shewa bersuara.
Suku kata
tertutup adalah suku kata yang diakhiri oleh konsonan. Jika ada dagesh forte
dalam sebuah huruf, maka huruf tersebut akan digandakan, dan suku kata
sebelumnya akan suku kata tertutup. Huruf vokal yang ada dalam suku kata
tertutup biasanya adalah vokal pendek, namun dapat juga merupakan pokal
panjang, jika mendapat aksen.
1.
tyV! /
ar@B+ - suku kata prtama adalah suku kata
terbuka, karena diakhiri oleh a
, dan a tidak menutup sebuah suku kata. Suku kata
kedua diakhiri oleh t dan merupakan suku kata tertutup.
2. <y!m^V*h^ - ada 4 huruf vokal
penuh dalam kata ini, yang menandakan bahwa kata ini menunjukkan 4 suku
kata. V Ditulis dengan
dagesh forte, yang menunjukkan bahwa huruf ini digandakan. Jadi suku kata
pertama adalah vh^ . suku kata terakhir adalah konsonan, yang
membuatnya menjadai sebuah suku kata tertutup.
3. hd*l+ˌy* -
dua vokal penuh menunjukkan adanya 2 suku kata. Shewa dibawah l adalah shewa bersuara sebagaimana ditentukan
oleh meteg pada huruf vokal sebelumnya dan juga oleh ketidakhadiran dagesh lene
pada huruf d
yang
mengikutinya.
4.
hc#u&ˌn^ -
dua vokal penuh menunjukkan 2 suku kata. Karena shewa gabungan selalu vokal,
maka pembagian ke dalam suku kataa harus terjadi di antara n^
dan u&.
Walaupun sebuah vokal pendek tidak biasanya hadir dalam sebuah suku kata
terbuka, hal tersebut dapat terjadi apabila suku kata tersebut diikuti oleh
sebuah konsonan dengan sebuah shewa bersuara.
Latihan 4
1.
bagilah masing-masing
kata berikut ini ke dalam suku-suku kata. Sebutkan suku katanya (tertutup atau
terbuka) dan sebutkan pula masing-masing jenis huruf vokalnya (panjang atau
pendek).
1
|
bT)k+T!
|
6
|
HL*K%
|
2
|
<y!֣d^y*
|
7
|
<yk!d*D+
|
3
|
Ev#j)
|
8
|
dym!u$ˌh#
|
4
|
Wbv+ˌy*
|
9
|
Er֣#D#B^
|
5
|
<olv*
|
10
|
aoBm!
|
2.
Tunjukkan dan sebutkan
masing-masing shewa di bawah ini (apakah shewa bisu atau shewa bersuara).
Contoh
: tyr!B+ - B+
merupakan shewa bersuara
1
|
tyr!B+
|
6
|
yT!r+֣B^d!w+
|
2
|
Dbu&ˌn^)
|
7
|
yd!n+l+T!
|
3
|
Wdb+ˌu*
|
8
|
yb@k+okK+
|
4
|
WbT+k+y!
|
9
|
Yr!B+d^B+!
|
5
|
El*
|
10
|
<yd!g+B)
|
3.
Salinlah tiap kata dari
Kej 1:1, bagilah ke dalam suku-suku kata dan jelaskan masing-masing suku kata
menurut jenis suku kata dan jenis huruf vokal yang dimilikinya.
4. Berlatihlah
menghafalkan Kej. 1:1
PELAJARAN
VII
Kata Sandang Tertentu (awalan penentu)
1.
Bahasa Ibrani tidak
mempunyai kata sandang tak tentu. Absennya kata sandang menunjukkan bahwa kata
(benda) bersangkutan adalah ta tentu.
Contoh
:
vya!
|
՚îš, seorang aki-laki
|
/B@
|
Bēn, seorang putra
|
tB^
|
Bat, seorang putri
|
<oy
|
yôm
|
2.
Artikel ( kata sandang
tertentu ) tidak pernah berdiri
sendiri, naun menjadi awalan pada nomina yang tidak tentu. Bentuk artikel tidak
dipengaruhi oleh jenis kelamin dan jumlah kata benda yang diawalinya, bentuknya
selalu sama untuk semua jenis kelamin dan jumlah.
3. Kaidah
utama yang harus diiuti dalam menuliskan artikel (kata sandang tertentu
)adalah:
a. Artikel
ditulis : h^ ( h
ditambah pataḥ dan dagesh forte pada
konsenan pertama dari nomina).
Contoh :
dy*
|
yād, tangan
|
dY*h^
|
hay-yād
|
loq
|
qôl
|
loQh^
|
Haq-qôl
|
bl@
|
lēv
|
bL@@h^
|
Hal-lēv
|
b. Jika
artikel merupakan awalan sebuah nomina yang konsonan awalnya adalah huruf
gutural, bentuk artikel tersebut akan disesuaikan denagn kompensasi karena
ketidakmungkinan huruf gutural diduakalikan. Berikut ini pengecualian yang
perlu diperhatikan:
(1) Sebelum huruf gutural kuat h
dan j , kata sandang biasanya ditulis sebagai h^ (
h ditambah
pataḥ tetapi tanpa dagesh forte). Dalam situasi ini, h dan j disebut
secara imlplisit telah diduakalikan, yaitu sebenarnya diduakalikan.
Contoh:
br#j##
|
(f)ḥe-rev, pedang
|
br#j#h^
|
ha-ḥe-rev, peang itu
|
lk*yh@
|
he-khāl, kuil
|
lk*yh@h^
|
ha-he-khal, kuil itu
|
(2) Sebelum huruf gutural lemah ( a, u, dan r ),
artikel (kata sandang) biasanya ditulis
dengan h* (
h ditambah
dengan qameṣ).
Contoh :
var)
|
rō՚š, kepala
|
var)h*
|
hā-rō՚š, kepala itu
|
ba*
|
՚āv, ayah
|
ba*h*
|
hā-՚āv, sang
ayah
|
ryu!
|
(f) ՚îr, (f) kota
|
ryu!h*
|
hā-՚îr, kota itu
|
(3) Sebelum h*
, dan sebelum j* yang tidak beraksen, atau u*
tak beraksen, kata sandang yang dituliskan ialah h#
( h ditamabah segol)
Contoh:
<k*j*
|
ḥā-kham, orang bijak
|
<k*j*h#
|
he-hā-kham, orang
bijak itu
|
rp*u
|
՚ā-fār, debu
|
rp*u*h#
|
he-՚āfā, debu itu
|
<yr!h*
|
hā-rim,
gunung-gunung
|
<yr!h*h#
|
he-hā-rîm, gunung-gunung
itu
|
c. Jika
artikel merupakan awalan dari sebuah nomina yang dimiliki konsonan awal yod,
diikuti oleh shewa (y+),
maka artikel (kata sandang) tersebut biasanya ditulis h^ (h ditambah
pataḥ, namun tanpa dagesh forte). Aturan yang sama kadang diterapkan ketika
konsonan awaldari sebuah nomina adalah m , diikuti oleh shewa biasa ( m+ ). Namun hal ini tidak berlaku pada huruf
yang lain walaupun diikuti oleh shewa biasa.
Contoh :
<yd!l*y+
|
yᵉlā-dîm, anak-anak
|
<yd!l*y+h^
|
ha-yᵉlā-dîm, anak-anak
itu
|
ra)y+
|
yᵉ՚ōr, sungai
|
ra)y+h*
|
ha-yᵉ-ōr, sungai itu
|
hL*s!m+
|
mᵉsil-lāh, jalan raya
|
hL*s!m+h*
|
ha-mᵉsil-lāh, jalan raya
|
Namun perhatikan
pengecualian-pengecualian untuk huruf awal m+ :
<yk!l*m+
|
mᵉlā-khim, raja-raja
|
<yk!l*M+h^
|
ham-mᵉlā-khim, raja-raja itu
|
tomq)m+
|
mᵉqō-nîm, tempat-tempat
|
tomq)M+h^
|
Ham-mᵉqō-môt, tempat-tempat itu
|
(4) Sebagian
kecil nomina dalam bentuk tunggalnya mengalami perubahan internal ketika
dicantumkan awalan penentu sebagai awalnya. Nomina-nomina yang paling penting
tersebut sebagai berikut:
|
՚ereṣ, bumi
|
|
hā-՚ā-reṣ, bumi itu
|
|
har, gunung
|
|
hā-hār, gunung itu
|
|
՚am, bangsa
|
|
hā-՚ām, bangsa itu
|
|
Gan, kebun
|
|
hag-gān, kebun itu
|
|
Par, api jantan
|
|
hap-pār, sapi jantan itu
|
|
hag, perayaan
|
|
he-ḥāg, perayaan itu
|
|
՚ͣrôn, tabut
|
|
hā-՚ārôn, tabut
itu
|
Huruf Guturan ( Huruf Tenggorokan)
Huruf gutural adalah a, h, j, u, dan
kadangkala r .
1.
Huruf gutural tidak
dapat diduakalikan, sehingga tidak dibubuhi dagesh forte.
Perlu
diketahui jika huruf gutural yang tidak
dibubuhi dagesh forte tersebut adalah huruf
h ataupun
j , maka vokal pendek yang mengawalinya tidak
perlu diperpanjang. Dalam hal ini, h dan j dinyatakan secara implisit telah digandakan
dan suku kata yang mendahului dianggap sebagai sebuah suku kata tertutup.
2. Huruf-huruf
gutural cenderung ada pada pada kelompok huruf fokal “ a” baik sebelum atau
kadang-kadang sesudah huruf itu. Hal ini berlaku pada huruf gutural kuat
seperti h, j, dan
u.jika
satu dari huruf gutural ini muncul pad akhir sebuah kata dan didahului oleh
sebuah huruf vokal panjang yang tidak dapat berubah, maka huruf itu tidak dalam
kelompok “a” sehingga bunyi pendek “a” lainnya harus ditambahkan diantara huruf
vokal dan gutural tersebut.
Contoh:
j^Wrw+
|
(Kej. 1:2|), wᵉrûaḥ
|
j^n)
|
(Kej. 6:9), nōaḥ
|
u^yq!r*
|
(Kej. 1:6), rāqîa՚
|
H^b)G*
|
(I sam. 9:2), gāvōah
|
3.
Huruf-huruf gutural
biasanya disertai dengan shewa gabungan bukan shewa biasa. Yang biasanya
menyertai huruf gutural adalah sebuah hatef - fataḥ yaitu: ( & ),
akan tetapi huruf awal seringkali
disertai hatef – segol ( $
). Jarang sekali huruf gutural muncul bersama-sama hatef-qameṣ ( ( ).
Contoh
huruf-huruf gutural dengan shewa gabungan:
rv#a&
|
՚ͣšer,
yang
|
<yh!l)a$
|
՚ᵉlōhîm, Allah
|
<olj&
|
ḥͣlôm, mimpi
|
yl!j(
|
ḥᵒlî, penyakit
|
LATIHAN 5
1.Berilah kata
sandang pada kata-kata berikut ini!
1
|
dy*
|
7
|
/v*u*
|
13
|
lk*yh@
|
2
|
ra)y+
|
8
|
Jr#a#
|
14
|
rh^
|
3
|
rB*d+m!
|
9
|
<u^
|
15
|
/G^
|
4
|
ty!֣B^
|
10
|
br#j#
|
16
|
gj^
|
5
|
hv*a!
|
11
|
j^Wrtyr!B+
|
17
|
<yr!h*
|
6
|
tu@
|
12
|
tyr!B+
|
18
|
var)
|
2.bagilah
kata-kata berikut ke dalam suku-suku kata, dan sebutkan namasuku kata itu
(terbuka atau tertutup), serta tuliskan apakah suku kata itu memiliki vokal
panjang atau vokal pendek .
Contoh: Ev#j)֣h^ suku
kata pertama (jh^
) adalah suku kata tertutup ( j digandakan secara implisit), dan memiliki
sebuah vokal pendek. Suku kata ke dua ( j) ) adalah suku kata terbuka dan memiliki vokal
panjang. Suku kata ketiga ( Ev# )
adalah suku kata tertutup dan memiliki vokal pendek.
1
|
Ev#j)h^
|
6
|
<yh!l)a$h*
|
2
|
ryv!u*h#
|
7
|
<V@h^
|
3
|
ayb!N*h^
|
8
|
<oYh^
|
4
|
/oda*h*
|
9
|
hw*x+M!h^
|
5
|
/n*u*h#
|
10
|
<yr!b*D+h^
|
3.Semua kata dalam artikel no. 2 di atas memiliki
kata sandang tertentu. Jelaskan mengapa demikian!
4.Lengkapilah
penulisan artikel pada kalimat di bawah ini!
1
|
Jr#a#h
|
7
|
ra)y+h
|
13
|
var)h
|
2
|
<oyh
|
8
|
/n*u*h
|
14
|
<olv*h
|
3
|
/ax)h
|
9
|
rh^h
|
15
|
bl@h
|
4
|
lh#a)h
|
10
|
<yh!l)a$h
|
16
|
ryu!h
|
5
|
<u^h
|
11
|
tyr!b+h
|
17
|
ty!b^h
|
6
|
gj*h
|
12
|
tu@h
|
18
|
hn*v*h
|
Kosa
Kata
1
|
roa
|
՚ôr, terang
|
10
|
br#j#
|
(f) ḥe-rev, pedanh
|
2
|
Jr#a#
|
(f) ՚e-reṣ, bumi
|
11
|
Ev#j)
|
ḥō-šekh, kegelapan
|
3
|
rv#a&
|
՚ᵃšer, yang
|
12
|
bof
|
tōv, baik
|
4
|
ty!B^
|
ba-yit, rumah
|
13
|
<y*
|
yām, laut
|
5
|
tyr!B+
|
(f) bᵉrît, perjanjian
|
14
|
<y!m^
|
ma-yim, air
|
6
|
/G^
|
gan, kebun
|
15
|
El#m#
|
me-lekh, raja
|
7
|
rb*D*
|
dā-vār, kata, perihal
|
16
|
j^Wr
|
(f) rûaḥ
|
8
|
rh^
|
har, gunung
|
17
|
<olv*
|
Šā-lôm
|
9
|
gj^
|
hag, perayaan, pesta
|
18
|
hn*v*
|
Šā-nāh, tahun
|
mantap . terima kasih pengetahuannya
BalasHapus